Karier Roger Federer penuh dengan kesuksesan dan kemenangan yang mengesankan, menjadikannya ikon olahraga modern dan salah satu pemain tenis terbaik sepanjang masa. Popularitas yang diraih oleh legenda Swiss ini tidak ada bandingannya di dunia tenis dan dapat dikatakan bahwa pengaruhnya telah melampaui tenis, terbukti dari kasih sayang yang ia terima dari para penggemar hingga saat ini meski telah pensiun selama lebih dari tiga tahun.
Namun perjalanan panjang Raja Roger di dunia tenis profesional juga mengalami beberapa babak yang sulit. Sebagian besar penggemar pasti ingat berakhirnya kemitraan antara juara Grand Slam 20 kali itu dan sponsor bersejarahnya Nike, sebelum mantan peringkat 1 dunia itu menandatangani perjanjian baru dengan Uniqlo.
Federer meninggalkan Nike pada tahun 2018
Kolaborasi antara Federer dan Nike berakhir pada tahun 2018, meski ia telah menunjukkan bahwa ia masih bisa memenangkan gelar Grand Slam dan termasuk salah satu pemain terbaik dunia saat itu. Mantan juara Basel ini memberikan dorongan baru dalam karirnya di tahun 2017 berkat bantuan Ivan Ljubicic, yang memilah beberapa detail permainannya dan membiarkannya tetap kompetitif hingga awal tahun 2020 (kemudian pemain Swiss itu mengalami cedera lutut serius yang mempengaruhi fase terakhir karirnya).
Pada podcast edisi terbaru yang dibawakan oleh Andy Roddick, Tony Godsick – manajer Federer – menceritakan secara rinci perubahan-perubahan yang menyebabkan berakhirnya kemitraan antara Roger dan Nike: "Saya pribadi pergi ke kantor pusat Nike pada awal tahun 2017 untuk mencoba mendapatkan kontrak baru. Roger belum pernah memenangkan gelar Grand Slam selama lebih dari empat tahun, tetapi dia memenangkan Australia Terbuka hanya beberapa minggu kemudian.
Saya pikir akan lebih mudah untuk mencapai kesepakatan dengan mereka, tapi ternyata tidak seperti itu. Bukan Roger yang meninggalkan Nike, tapi Nike yang meninggalkannya. Harus saya akui bahwa saya sangat marah saat itu, karena bagi saya rasanya tidak masuk akal jika kontrak pemain terbaik sepanjang sejarah tenis itu tidak diperpanjang."