Kapten pemenang Piala Dunia ODI Wanita 2025 Harmanpreet Kaur saat wawancara dengan PTI, di New Delhi|Kredit Foto: PTI
Ini adalah momen yang mengubah hidupnya dan lintasan kriket wanita India di masa mendatang. Maka tidak mengherankan jika Harmanpreet Kaur telah melihat tangkapan penuh Nadine de Klerk di last Piala Dunia setidaknya 1000 kali sejauh ini.
Tangkapan sang kapten memastikan kemenangan 52 kali India atas tim Wanita Afrika Selatan untuk trofi Piala Dunia pertama yang bersejarah.
“Hidup saya benar-benar berubah. Saya telah melihat bola terakhir itu setidaknya seribu kali, tidak hanya saya, tim kami telah menunggu momen ini selama bertahun-tahun. Saya merasa ingin menonton momen itu lagi dan lagi,” kata pembuat sejarah berusia 36 tahun itu dalam wawancara eksklusif saat berkunjung ke PTI kantor pusat di Brand-new Delhi.
Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, itu sangat berarti bagi saya karena saya selalu bermimpi untuk memenangkan Piala Dunia, dan akhirnya kami melakukannya dan sekarang sudah dua minggu dan itu adalah perasaan yang sangat istimewa dan sulit untuk diungkapkan, tambahnya.
Harmanpreet pantas mendapatkan istirahat panjang setelah kemenangan Piala Dunia, yang merupakan hasil kerja keras bertahun-tahun. Namun, jadwalnya di luar lapangan menjadi lebih sibuk dari sebelumnya dan dia bahkan tidak punya waktu untuk pulang ke rumah sejak dia meraih kemenangan di last.
Kampanye ini sendiri mengalami pasang surut dan mungkin tantangan terbesarnya adalah tiga kekalahan berturut-turut yang dialami tim di tahap liga, memicu reaksi media sosial yang mendekati kebencian terhadap wanita.
Harmanpreet meremehkan komentar online yang ofensif, dengan mengatakan bahwa kritik keras menunjukkan bahwa timnya diharapkan lebih baik.
“Kami menerima semua kritik dengan cara positif. Orang-orang mengkritik kami karena kami seharusnya bermain bagus. Followers berharap banyak dari kami. Kami mengadakan pertemuan … pelatih kepala kami (Amol Muzumdar) berbicara dengan kami … dia berkata, ‘kami lebih baik dari ini’,” kenangnya.
“Jika orang mengejek kami, itu karena kami tidak bermain kriket pada degree yang kami bisa, kami bisa melakukan lebih baik dari ini … Kami mengadakan pertemuan lain setelah mencapai Mumbai dan sekarang kami hanya punya satu cara yaitu memenangkan semua pertandingan. “Itu bukan untuk membuktikan bahwa para kritikus salah tetapi kami juga merasa bahwa kami tidak memainkan kriket terbaik kami, dan yang terbaik belum datang,” tambahnya.
Diterbitkan – 15 November 2025 14: 32 WIB












