Keterampilan mengasah: Mhatre mengungkapkan dia mempelajari tip dan trik dari Dhoni dan Rohit.|Kredit Foto: SANDEEP SAXENA

Sejak tampil di Piala Asia U- 19 tahun lalu, Ayush Mhatre telah mendapatkan kontrak Indian Premier League (IPL), menjadi kapten tim junior India dalam tur sukses ke Inggris dan Australia, dan menjadi andalan tim senior Mumbai dalam berbagai layout.

Seolah-olah kesuksesan awal kariernya belum terlalu besar untuk ditangani, pemain berusia 18 tahun ini juga ditunjuk sebagai kapten India untuk Piala Asia U- 19, yang dimulai pada hari Jumat di Dubai.

“Saya menikmati menjadi kapten, jadi itu tidak membuat saya tertekan,” katanya kepada wartawan di Stadion Kriket Ekana di sini di sela-sela Piala Syed Mushtaq Ali (SMAT), di mana Mhatre mencetak 325 run dalam enam babak, termasuk dua abad dan lima puluh.

Bukan hanya volume run-scoring Mhatre yang mencengangkan, tapi juga strike rate-nya yang mencapai 166, 66 di SMAT.

“Saya memercayai proses saya dan bermain sesuai kemampuan menguasai bola. Saya hanya melihat bola dan memukul bola,” jelas Mhatre singkat.

“Dia (Dhoni) mengatakan kepada saya untuk tetap tenang di lapangan dan tidak membuat keputusan dalam mode agresif,” kata Mhatre ketika ditanya tentang pembelajaran dari tugas perdananya di IPL tahun ini bersama Chennai Super Kings, yang mempertahankan pemukul Mumbai.

Tembakan menarik Mhatre adalah kemunduran dari yang ditulis oleh Rohit, salah satu yang terbaik dalam bisnis ini.

“Rohit Sharma adalah idola saya, maka saya mengikutinya. Saya terus berbicara dengannya. Saya menerima instruksi darinya tentang bagaimana dia berlatih pukulan tarik dan latihan yang terlibat,” ungkap Mhatre.

Dengan masa depan yang menjanjikan, Mhatre bersyukur atas masa lalu. “Dukungan utama saya adalah Asosiasi Kriket Mumbai. Mereka memberi saya kesempatan di usia muda. Jika bukan karena ayah saya dan nana-ji (kakek dari pihak ibu), saya tidak akan berada di sini,” katanya.

Tautan Sumber