Setelah dua musim sukses memecahkan rekor diikuti dengan penurunan performa yang nyata, Red Bull Racing sudah menatap babak berikutnya. Formula 1 musim 2026 akan membawa perubahan besar dalam regulasi, mengubah segalanya mulai dari aerodinamis hingga desain mesin, dan tim yang berbasis di Milton Keynes tampaknya bertekad untuk tetap menjadi yang terdepan.
Namun pembaruan apa yang sangat menjanjikan yang diungkapkan oleh direktur teknis Pierre Waché saat Red Bull bersiap untuk era baru di Formula 1?
Bisakah 2026 Menandai Lompatan Paling Berani Red Bull dalam Teknik Formula 1?
Persiapan Red Bull untuk buku peraturan baru diam-diam semakin intensif di balik layar, dengan para insinyur bekerja di bawah jadwal pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbeda dengan kampanye sebelumnya, di mana tim mengandalkan unit tenaga mitra, untuk musim Formula 1 2026, Red Bull akan bersaing untuk pertama kalinya dengan unit tenaga yang dikembangkan oleh divisi internalnya sendiri, Red Bull Powertrains. Hal ini menandai perubahan strategis yang signifikan bagi tim, menjauh dari ketergantungan historisnya pada pemasok mesin eksternal.
Dalam percakapan eksklusif dengan RacingNews365Waché memberikan gambaran sekilas tentang kepercayaan diri tim terhadap program unit daya barunya. Tanpa mengungkapkan terlalu banyak, kata-kata Waché membawa kesan optimisme yang jelas.
🚨 Mesin Red Bull tahun 2026 terlihat ‘sangat, sangat menjanjikan’ menurut Waché
🙏
(https://t.co/62q1lfvVX1) pic.twitter.com/HTGwEsbvFE
— RBR Harian (@RBR_Daily) 12 Oktober 2025
“Sulit untuk mengatakannya mengenai unit tenaga, namun terlihat sangat, sangat menjanjikan,” katanya. Waché menambahkan, “Pada mobil, ada peraturan aerodinamis baru, dan sulit untuk mengatakannya. Ada banyak hal yang bisa ditemukan, sulit untuk mengetahui ide apa yang dimiliki orang lain. Biasanya, Anda belajar banyak ketika melihat mobil lain; Anda mencoba memahami apa yang dilakukan semua orang. Saya harap kami menemukan arah yang baik, tetapi Anda tidak pernah tahu.”
Komentar direktur teknis tersebut mengisyaratkan kepercayaan diri yang tenang di dalam diri Red Bull seiring dengan semakin intensifnya hitungan mundur menuju musim 2026. Mobil ini diperkirakan akan menyelesaikan putaran pertamanya hanya dalam waktu tiga bulan, menandai tonggak penting dalam evolusi tim dari pengguna mesin pelanggan menjadi konstruktor penuh.
Dengan adanya perubahan regulasi besar-besaran yang diperkirakan akan menyamakan kedudukan, keberhasilan tim dalam memadukan efisiensi aerodinamis dengan performa mesin dapat menentukan apakah Red Bull mempertahankan supremasinya atau menghadapi tantangan baru dari para pesaing yang ingin memanfaatkan pengaturan ulang tersebut.
Saat Formula 1 bersiap menghadapi era yang lebih berkelanjutan, unit tenaga hybrid-berat dan pembatasan aerodinamis yang lebih ketat, integrasi sasis dan desain mesin Red Bull yang mulus terbukti sangat penting.
Optimisme Waché juga memicu spekulasi bahwa mantan juara tersebut siap beradaptasi lebih cepat dibandingkan rival mereka. Hal ini dapat membuka jalan bagi dominasi lainnya setelah peraturan baru berlaku, dan dengan mobil yang dapat menentukan era kompetitif berikutnya dalam olahraga ini.