Pelatih kepala Nigeria Eric Chelle menuduh para pemain DR Kongo melakukan “voodoo” selama kemenangan adu penalti mereka atas Super Eagles untuk mengirim mereka lolos ke play-off antarbenua Piala Dunia.

Setelah bermain imbang 1 – 1 di last play-off CAF, DR Kongo menang adu penalti 4 – 3 ketika kapten Chancel Mbemba, yang mencetak gol kemenangan di semifinal atas Kamerun, mengonversi tendangan penalti kemenangan untuk menjaga impian Piala Dunia mereka tetap hidup.

Hasil ini berarti Nigeria, yang gagal lolos otomatis setelah finis di belakang Afrika Selatan di fase grup, gagal lolos ke putaran last Piala Dunia untuk kedua kalinya secara berturut-turut.

Calvin Bassey dan Moses Simon gagal mengeksekusi dua penalti pertama mereka dalam adu penalti sebelum tendangan Semi Ajayi diselamatkan oleh DR Kongo Timothy Fayulu dalam kematian mendadak. Setelah penalti kemenangan Mbemba, pelatih kepala Nigeria Chelle mengkonfrontasi staf pelatih tim lawan, Atletik dilaporkan.

Chelle kemudian berbicara kepada wartawan di zona campuran dan ditanya tentang konfrontasi tersebut. “Selama adu penalti, para pemain Kongo melakukan beberapa voodoo. Setiap saat, setiap saat. Jadi inilah alasannya.”

Gol pembuka Frank Onyeka yang dibelokkan untuk Nigeria dibatalkan oleh gol penyeimbang DR Kongo di babak pertama, dengan Meschak Elia menghukum kesalahan Wilfried Ndidi. DR Kongo lebih baik dari kedua tim tetapi tidak ada yang bisa menyelesaikan pertandingan di perpanjangan waktu sehingga harus dilanjutkan ke adu penalti.

Nigeria membuat awal yang terburuk dengan Bassey dan Simon gagal dalam dua tendangan pertama mereka dalam adu penalti ketika pemain DR Kongo Noah Sadiki menjadi yang pertama mencetak gol. Tapi Akor Adams membalas Nigeria dan kemudian kiper Stanley Nwabali menyelamatkan tendangan Axel Tuanzebe.

Pelatih Nigeria Eric Chelle (ketiga dari kiri) sebelum pertandingan ( REUTERS

Setelah Bruno Onyemaechi dan Chidera Empire Mencetak Gol untuk Nigeria, Michel-Ange Balicwisha Membuat baku tembak berakhir dengan kematian mendadak. Namun Tendangan Ajayi berhasil diselamatkan oleh Timotius Fayulu dan Kapten Dr Kongo MEMBA yang mereka lewati.

DR Kongo hanya bermain satu kali di Piala Dunia pada tahun 1974, ketika negara itu masih bernama Zaire. Sebagai pemenang last play-off CAF, yang akan diadakan di ibu kota Maroko, Rabat, mereka akan melaju ke play-off antarbenua pada bulan Maret, bergabung dengan tim seperti Bolivia dan Kaledonia Baru serta tiga tim lainnya.

Tautan Sumber