Bintang Argentina Lionel Messi diresmikan Kamis ini, 23, pembaruan kontraknya dengan Antar Miamimemperluas hubungannya dengan klub Sepak Bola Liga Utama (MLS) hingga akhir musim 2028. Keputusan tersebut, yang dirayakan oleh para penggemar di Florida, membuat sang pemain tetap aktif dan mengobarkan mimpinya untuk memimpin tim tim nasional Argentina sudah Piala Dunia tahun 2026.
Dalam video promosi klubnya, Messi juga menjelaskan bahwa dirinya termotivasi untuk bermain di stadion masa depan Inter Miami yang lebih besar dan modern dibandingkan saat ini. “Senang sekali bisa tinggal di sini dan melanjutkan proyek ini yang selain mimpi, juga kenyataan yang sangat menyenangkan: bermain di Miami Freedom Park. Sejak saya tiba di Miami, saya sangat bahagia dan sangat senang untuk melanjutkan,” kata pemain bernomor punggung 10 itu.
DIA DI RUMAH. pic.twitter.com/AUMJJYR5pF
— Inter Miami CF (@InterMiamiCF) 23 Oktober 2025
MLS sebagai persiapan Piala Dunia
Lionel Messi memiliki mural yang menonjol di Wynwood – Alexandre Battibugli / PLACAR
Pilihan Messi untuk tetap bertahan di sepak bola Amerika Utara dinilai strategis. MLS, meski terus berkembang, menawarkan kalender dan intensitas fisik yang dianggap tidak terlalu melelahkan dibandingkan liga-liga utama Eropa. Hal ini memungkinkan sang bintang, yang akan berusia 39 tahun selama Piala Dunia, untuk mengelola kondisi fisiknya dengan lebih efektif, fokus untuk mencapai turnamen pada puncaknya. Sejak kedatangannya, pemain Argentina ini telah mengubah Inter Miami, memimpin tim meraih gelar pertamanya, the Piala Liga 2023, dan secara eksponensial meningkatkan visibilitas liga di seluruh dunia.
Kepemimpinan yang utuh di Albiceleste
Di timnas Argentina, Messi lebih dari sekadar pemain; dia adalah kapten, pemimpin teknis dan emosional dari sebuah generasi yang dia sendiri bantu bentuk. Setelah kemenangan bersejarah di Qatar pada tahun 2022, yang mengakhiri kekeringan selama 36 tahun, masa tinggalnya dipandang sebagai hal yang mendasar oleh pelatih Lionel Scaloni dan rekan satu timnya. Kehadiran sang bintang menjadi inspirasi dan referensi bagi para pemain muda, dan rencana staf pelatih adalah terus membangun tim berdasarkan pemain utamanya, memanfaatkan kejeniusan dan pengalamannya.
Tantangan usia dan pencarian prestasi bersejarah
Bermain di Piala Dunia pada usia 39 tahun merupakan sebuah pencapaian bagi sebagian orang, namun motivasi Messi tampaknya tak tergoyahkan. Keinginan meraih gelar juara dunia keempat bagi Argentina menjadi bahan bakar yang mendorongnya. Jika berhasil meraih prestasi tersebut, tim Argentina akan menyamai jumlah prestasi Jerman dan Italia, hanya tertinggal dari Brasil, juara lima kali. Perpanjangan kontrak dengan Inter Miami menjaminnya platform ideal untuk terus bermain di level tinggi, membuka jalan bagi partisipasi besar terakhirnya di panggung sepak bola dunia.
Kontinuitas dalam proyek klub dan tim nasional
Baik di Inter Miami maupun bersama timnas, Messi dikelilingi lingkungan yang stabil. Di klub, kehadiran bintang seperti Luis SuarezSergio Busquets dan Jordi Alba menciptakan fondasi yang kokoh. Untuk Argentina, yang dengan nyaman memimpin Kualifikasi Amerika Selatan, pelatih Lionel Scaloni mempertahankan konsistensi dengan para pemain seperti Emiliano Martínez, Rodrigo De Paul dan Julián Álvarez. Kesinambungan ini sangat penting agar sang bintang dapat fokus pada performanya dan tujuan utama yang masih ia kejar dalam kariernya.














