Menjelang musim NBA 2025-26, salah satu pertanyaan bola basket yang paling abadi muncul kembali, semuanya berkat klip viral yang menampilkan superstar Dallas Mavericks, Luka Dončić. Dalam video singkat berjudul “Foot Locker,” pemain fenomenal asal Slovenia ini diminta untuk mempertimbangkan perdebatan mengenai shooting guard terhebat sepanjang masa, dan jawabannya membuat para penggemar NBA angkat bicara.

Siapa yang Disebut Luka Dončić sebagai Shooting Guard Terhebat di NBA?

Di wawancaraDončić diberikan beberapa opsi untuk dipilih sebagai shooting guard terbaik dalam sejarah NBA. Di sebagian besar klip, dia tampak memilih All-Star 11 kali Allen Iverson. Sering dijuluki “Jawabannya”, Iverson mendefinisikan ulang apa artinya menjadi superstar berukuran kecil di liga yang didominasi oleh raksasa.

Pengaruh Iverson terhadap Philadelphia 76ers memang tidak bisa dipungkiri. Sebagai juara pencetak angka empat kali dengan rata-rata karier 26,7 poin per game, ia adalah kekuatan ofensif elit. Meskipun tingginya hanya 6-kaki-0, Iverson juga menunjukkan kegigihan pertahanan elit, memimpin liga dalam steal tiga kali sambil memberikan 6,2 assist per kontes untuk memandu serangan Philadelphia.

Musim MVP-nya pada tahun 2001 tetap menjadi ikon, karena ia menyeret skuad Sixers yang biasa-biasa saja ke Final NBA hanya dengan tekad yang kuat. Selanjutnya, miliknya 2.111 poin playoff memperkuat statusnya sebagai penjaga yang tak kenal takut dan mengubah permainan yang menginspirasi jutaan orang dengan bakat dan ketangguhannya.

Namun, meskipun warisan Iverson mengesankan, dia bukanlah pilihan terakhir Dončić. Ketika pewawancara memperkenalkan nama Michael Jordan ke dalam campuran, ekspresi Dončić berubah. Dia tidak ragu-ragu lama sebelum menobatkan Jordan sebagai shooting guard terhebat dalam sejarah NBA.

LAGI: Lakers Center Menembak Tim AS Saat Mencoba Bergabung dengan Luka Dončić

Jordan berperan sebagai shooting guard terhebat dan, bisa dibilang, pemain bola basket terhebat yang pernah ada. Dalam 15 musim legendaris, ia mencetak rata-rata 30,1 poin per game dengan 49,7% tembakan. Dalam karirnya, ia mengklaim 10 gelar pencetak gol dengan kontribusi 6,2 rebound, 5,3 assist, dan 2,3 steal per kontes.

Resumenya berbicara sendiri, saat ia meraih enam kejuaraan, enam MVP Final, dan lima MVP musim reguler. Rata-rata PPG playoff Jordan sebesar 33,4 semakin menggarisbawahi supremasi koplingnya. Selama lebih dari 1.000 pertandingan, Jordan mengubah dominasi menjadi rutinitas dan kemenangan menjadi sebuah ekspektasi. Pilihan Dončić tidaklah mengejutkan, namun merupakan pengakuan tegas terhadap kebenaran yang tak tergoyahkan bahwa, bahkan beberapa dekade kemudian, Jordan tetap menjadi standar emas bagi penembak jitu di mana pun.

Tautan Sumber