Zhao Xintong

Liga Premier India telah ditangguhkan selama satu minggu di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara India dan tetangga Pakistan.

Semalam, India menuduh Pakistan menyerang tiga pangkalan militernya dengan drone dan rudal, sebuah klaim yang ditolak Islamabad.

Pihak berwenang Pakistan mengatakan 31 orang telah tewas dan 57 terluka oleh serangan udara India di negara itu dan Kashmir yang dikelola Pakistan sejak Rabu pagi.

Dua puluh enam warga sipil terbunuh di Kashmir yang dikelola India bulan lalu dan India menuduh Pakistan mendukung militan di balik serangan itu-tuduhan yang ditolak negara tetangga.

Situasi meningkat pada Selasa malam ketika India meluncurkan serangkaian serangan dalam sebuah langkah bernama “Operation Sindoor”.

Dewan Kontrol untuk Cricket di India (BCCI) mengatakan telah berkonsultasi “pemangku kepentingan utama” termasuk waralaba, penyiar dan sponsor, sebelum mengambil keputusan.

“Sementara BCCI mencabut keyakinan penuh pada kekuatan dan kesiapan angkatan bersenjata kami, dewan menganggap bijaksana untuk bertindak demi kepentingan kolektif semua pemangku kepentingan,” tambah pernyataan itu.

Pada hari Kamis, pertandingan IPL antara raja-raja Punjab dan Delhi Capitals di Dharamsala ditinggalkan pertengahan pertandingan karena kegagalan lampu sorot, dengan pemain, staf dan media yang akan dievakuasi dari kota, yang terletak dekat dengan wilayah yang diperebutkan di Kashmir.

Kemudian pada hari yang sama, pertandingan yang tersisa di Liga Super Pakistan (PSL) dipindahkan ke Uni Emirat Arab.

IPL, liga T20 waralaba terkaya di dunia, telah ditetapkan untuk berjalan hingga 25 Mei, dengan 16 pertandingan tersisa untuk dimainkan.

“Pembaruan lebih lanjut mengenai jadwal baru dan tempat turnamen akan diumumkan pada waktunya setelah penilaian komprehensif situasi dengan konsultasi dengan otoritas dan pemangku kepentingan yang relevan,” kata BCCI.

Tautan sumber