Pemain voli pantai Belanda dan terpidana pemerkosa Steven van de Velde telah ditolak visanya oleh Australia untuk berkompetisi di kejuaraan dunia.

Pemain berusia 31 tahun itu terpilih untuk menghadiri Kejuaraan Dunia Bola Voli Pantai di Adelaide, Australia Selatan bulan depan.

Pada tahun 2016 dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara di Inggris setelah dia dinyatakan bersalah memperkosa seorang gadis berusia 12 tahun di Milton Keynes. Dia bertemu gadis itu di Facebook sebelum melakukan perjalanan dari Amsterdam untuk menemuinya pada tahun 2014 dan memperkosanya di rumahnya. Dia berusia 19 tahun pada saat pelanggaran tersebut.

Van de Velde kembali ke Belanda tetapi diekstradisi ke Inggris pada tahun 2016, ketika dia mengaku bersalah atas tiga tuduhan pemerkosaan anak. Dia menjalani 13 bulan dari empat tahun hukumannya sebelum kembali ke olahraga profesional, masuk tim nasional dan berkompetisi di Olimpiade Paris tahun lalu. Partisipasinya di Olimpiade mendapat banyak kritik dan menuai cemoohan dan cemoohan dari sebagian penonton.

Ada penolakan luas terhadap partisipasinya dalam kejuaraan dunia bulan depan, dimana Jaksa Agung Australia Selatan Kyam Maher menulis surat kepada pemerintah federal untuk meminta visanya ditolak. Dia menulis: “Kami tidak percaya bahwa pelaku kejahatan seks anak asing harus diberikan izin masuk ke negara ini”.

Sebuah petisi online yang menyerukan penolakan visa Van de Velde telah mengumpulkan lebih dari 4.000 tanda tangan.

Asosiasi bola voli Belanda (Nevobo) mengatakan baik Van de Velde dan rekan gandanya Alexander Brouwer tidak akan berpartisipasi dalam kejuaraan dunia, yang dimulai pada 14 November.

“Sayangnya, kami kini telah diberitahu bahwa keputusan telah diambil untuk tidak memberikan visa. Kami menyesali hal ini, namun kami tidak punya pilihan selain menerima keputusan tersebut,” kata direktur teknis Heleen Crielaard dalam sebuah pernyataan.

Departemen Dalam Negeri Australia, yang menangani penerbitan visa, tidak segera memberikan komentar ketika dihubungi oleh Reuters pada hari Selasa.

Van de Velde, peraih medali perunggu dua kali di kejuaraan Eropa, mengatakan dalam pernyataan Nevobo: “Kami memperhitungkan bahwa kombinasi kebijakan pemerintah Australia dan masa lalu saya mungkin menimbulkan masalah dalam mendapatkan visa.”

Brouwer memposting di media sosial bahwa musimnya telah berakhir.

“Mendapat kabar pagi ini – tidak ada visa berarti tidak ada Australia,” tulisnya. “Ingin sekali bisa bersaing dengan Steven di Kejuaraan Dunia saya yang ke-7, namun itulah yang terjadi.”

Termasuk laporan dari Reuters

Tautan Sumber