Meski publik berharap Daniil Medvedev bisa bermain mulus melawan Arthur Rinderknech, petenis asal Rusia itu justru kesulitan dan akhirnya kalah. Penampilannya telah menginspirasi optimisme dan emosi positif di kalangan penggemar akhir-akhir ini, namun Rinderknech telah menunjukkan bahwa ia adalah lawan yang serius yang tidak akan mudah dilawan oleh siapa pun di masa depan.
Medvedev, seperti yang diketahui para penggemar tenis, adalah petenis peringkat 1 dunia, namun ia telah melalui krisis tertentu dalam permainannya selama dua tahun. Penampilannya di Shanghai membuat fans terkesan dan menunjukkan performa baiknya.
Dalam wawancara dengan Tennis Bolshoi Rusia, pemain berusia 29 tahun itu menjawab pertanyaan press reporter apakah penampilan ini menginspirasi emosi positif dalam dirinya, yakni harapan agar ia kembali ke performa terbaiknya.
Namun, Medvedev tidak optimis bahwa ia masih berada di puncaknya; Ia sadar masih ada ruang untuk perbaikan, namun di saat yang sama ia mengakui banyak elemen positif dalam permainannya dibandingkan beberapa penampilan sebelumnya dan ia ingin memanfaatkan momen ini.
“Belum juga, karena agar perasaan ini ada, saya tahu bahwa saya mampu melakukan lebih,” ujarnya, seperti dikutip dari Lembaran Tenis
“Dan bahkan di musim ini, yang sangat buruk, ini bukanlah semifinal Masters yang pertama.
Jika saya bisa mencapai final dan, tentu saja, menang maka perasaan seperti itu mungkin ada. Tapi itu tetap positif, selangkah demi selangkah saya akan mencoba meningkatkan permainan saya dan mencoba bermain lebih baik lagi.”
Daniil Medvedev melontarkan kata-kata pujian untuk lawannya
Dalam wawancaranya dengan media, ia juga memuji lawannya dengan menonjolkan kemampuan memukul lawannya.
Medvedev mencoba mengambil risiko di laga kali ini, namun tak mampu dominan seperti di babak-babak sebelumnya.
Lawannya menunjukkan potensi besar, dan kita lihat saja seberapa dominannya dia di final.