Konstitusi AIFF yang baru telah diadopsi sebelum batas waktu FIFA.
Federasi Sepak Bola Seluruh India (AIFF) akhirnya mengadopsi konstitusi baru, yang menandai berakhirnya kekacauan yang melanda Sepak Bola India selama bertahun-tahun. Federasi menyelesaikan proses ini dalam rapat badan umum khusus yang diadakan hari ini. Namun kisah tersebut belum sepenuhnya selesai karena beberapa pasal masih dalam pembahasan di Mahkamah Agung.
Awal bulan lalu, Mahkamah Agung telah meminta federasi untuk menyelesaikan prosesnya dalam waktu satu bulan. Sesuai dengan jangka waktu yang diberikan oleh pengadilan, AIFF telah membubuhkan stempel pada rancangan konstitusi yang telah dipersiapkan cukup lama.
Pertentangan mengenai Pasal 23, 25 masih ada
Adopsi dan finalisasi rancangan konstitusi merupakan perkembangan besar yang akan mengubah banyak hal dalam Sepak Bola India dan mendorongnya ke arah yang positif. Kini tidak ada keraguan mengenai kewenangan yang dimiliki federasi dan kerangka operasional yang akan diikutinya.
Namun, di Sepak Bola India, hal itu belum berakhir. Federasi kembali menghubungi Mahkamah Agung untuk meminta penjelasan mengenai dua klausul Konstitusi. Pasal 23.3 dan 25 merupakan ketentuan yang membuat ketegangan tetap ada. Pasal 23.3 melarang federasi melakukan amandemen apa pun terhadap konstitusi tanpa pengawasan Mahkamah Agung.
Pasal 25 melarang anggota AIFF memegang jabatan di federasi negara bagian. Keberatan terhadap ketentuan ini mendapat tanggapan tajam dari para pengurus federasi. Mahkamah Agung telah menjelaskan dengan jelas mengenai Pasal 23.3 bahwa Mahkamah Agung tidak bermaksud untuk mengontrol urusan federasi. Terkait Pasal 25, pihaknya meminta konsultasi dengan Hakim L Nageswara Rao.
Baca Juga: AIFF kembali mendekati Mahkamah Agung; masih terdapat ambiguitas mengenai klausul dalam rancangan konstitusi
Larangan FIFA tidak dipertanyakan lagi
Dengan diadopsinya konstitusi baru, AIFF telah menghindari kemungkinan larangan FIFA berdasarkan tenggat waktu yang telah ditetapkan untuk penerapannya. Selain itu, jika komunikasi antara AIFF dan FIFA transparan mengenai Pasal 23.3 dan maksud di balik ketentuan tersebut, larangan tersebut sepenuhnya tidak mungkin dilakukan.
Sebelumnya, badan pengatur global tersebut telah meminta AIFF untuk menyelesaikan konstitusi sebelum 30 Oktober 2025. Kegagalan untuk melakukan hal tersebut akan membuat kesal FIFA dan menyebabkan larangan bermain untuk kedua kalinya. Sepak Bola India telah menghadapi larangan pada tahun 2022 karena ‘campur tangan pihak ketiga”.
Berapa batas waktu FIFA untuk menyelesaikan konstitusi baru?
FIFA memberi batas waktu hingga 30 Oktober 2025 untuk menyelesaikan konstitusi baru.
Apakah akan ada larangan terhadap Sepak Bola India?
AIFF mengikuti batas waktu yang ditetapkan FIFA untuk menyelesaikan konstitusi baru, yang berarti tidak akan ada larangan. Namun, Pasal 23.3, yang dapat berarti “campur tangan pihak ketiga”, masih dalam pembahasan. Jika FIFA dengan tepat menafsirkan maksud Mahkamah Agung di balik ketentuan tersebut, larangan tersebut sepenuhnya tidak mungkin dipertanyakan.
Untuk pembaruan lebih lanjut, ikuti Khel Sekarang Facebook, Twitter, Instagram, Youtube; unduh Khel Sekarang Aplikasi Android atau Aplikasi iOS dan bergabunglah dengan komunitas kami ada apa & Telegram.