Modi juga meresmikan proyek-proyek senilai lebih dari Rs 5.450 crore di sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan makanan, sambil meletakkan batu fondasi untuk proyek-proyek tambahan senilai sekitar Rs 815 crore.
“Anda (petani) telah menjadikan India mandiri dalam pangan pasca-kemerdekaan. Sekarang, Anda mempunyai peran penting dalam menjadikan India negara maju (Viksit Bharat).
“Kita harus mengurangi impor dan tidak boleh ketinggalan dalam meningkatkan ekspor,” ujarnya seraya menambahkan bahwa kedua skema baru ini akan memainkan peran besar dalam mencapai tujuan kembar tersebut.
Modi meminta para petani untuk melakukan diversifikasi selain gandum dan beras, dengan fokus pada kacang-kacangan untuk menjamin keamanan protein. Meskipun merupakan produsen dan konsumen pulsa terbesar di dunia, India masih bergantung pada impor.
Di bawah misi pulsa, Modi mengatakan ada kebutuhan untuk meningkatkan areal palawija sebesar 35 lakh hektar pada tahun 2030 untuk meningkatkan produksi dan mencapai kemandirian. Misi tersebut menargetkan peningkatan produksi palawija dari 252,38 lakh ton saat ini menjadi 350 lakh ton pada tahun 2030-31, sehingga mengurangi ketergantungan impor.
Modi mengatakan, PM-DDKY, yang meniru Program Kabupaten Aspirasional pemerintah, akan menargetkan 100 kabupaten pertanian berkinerja rendah dan mengintegrasikan 36 skema dari berbagai kementerian.
Skema ini akan fokus pada peningkatan produktivitas, mendorong diversifikasi tanaman, meningkatkan fasilitas irigasi dan penyimpanan, serta memastikan akses kredit.