Sebuah tim peneliti di Beijing telah memperkenalkan apa yang digambarkan sebagai model bahasa besar “seperti otak” pertama di dunia, yang dirancang untuk beroperasi dengan konsumsi energi yang lebih rendah dan tanpa ketergantungan pada perangkat keras NVIDIA.

Menurut sebuah laporan di South China Morning Post, sistem ini bernama SpikingBrain 1.0. Ini dikembangkan oleh Institute of Automation di Academy of Sciences China. Tidak seperti alat kecerdasan buatan arus utama seperti ChatGPT, yang mengaktifkan seluruh jaringan selama pemrosesan, SpikingBrain dilaporkan meniru otak manusia dengan hanya memicu neuron yang diperlukan. Pendekatan selektif ini memungkinkan model untuk menghemat daya sambil merespons lebih cepat untuk dimasukkan.

Para peneliti melaporkan bahwa SpikingBrain membutuhkan kurang dari 2% dari data pelatihan yang biasanya dikonsumsi oleh sistem AI konvensional. Meskipun dataset yang lebih kecil, model mempertahankan kinerja di seluruh input yang panjang dan, dalam beberapa tes, berjalan hingga 100 kali lebih cepat daripada sistem tradisional. Temuan ini diuraikan dalam makalah teknis yang diposting pada repositori penelitian akses terbuka ArXIV, meskipun penelitian belum menjalani peer review, kata SCMP.

Model ini ditenagai oleh platform chip Metax, yang dikembangkan di Shanghai, membuatnya independen dari prosesor grafis Nvidia yang banyak digunakan. Ini dipandang sama pentingnya dengan Washington memaksakan kontrol ekspor yang lebih ketat pada chip AI canggih.

Li Guoqi, seorang peneliti utama di Institute, mengatakan kepada SCMP bahwa proyek tersebut “membuka jalur baru untuk pengembangan AI” sambil menciptakan kerangka kerja yang dioptimalkan untuk perangkat keras domestik China.

Li mengatakan sistem itu bisa sangat efektif dalam menganalisis materi yang panjang dan kompleks seperti dokumen hukum, catatan medis dan data ilmiah. Versi SpikingBrain yang lebih kecil telah dirilis sebagai open source, sedangkan model yang lebih besar tersedia untuk pengujian publik.

Tautan Sumber