Setelah menghabiskan satu jam membedah percakapan saya dengan Manish Chokhani dan Ramesh Damani, inilah beberapa hal penting yang saya pikirkan secara mendalam. Mereka membantu saya mempertajam fokus saya pada berbagai aspek jurnalisme bisnis dan investasi. Intinya adalah bahwa dengan financial institution sentral yang kini memiliki lebih banyak emas daripada obligasi AS untuk pertama kalinya dalam sejarah, hal ini bukan sekadar information, namun benar-benar merupakan indikator seismik erosi kepercayaan dalam sistem yang berpusat pada dolar. Perjalanan emas dari $ 250 pada tahun 2002 ke level saat ini, mengungguli banyak pasar tanpa menghasilkan arus kas, menceritakan kisah dunia yang mencari alternatif penyimpan nilai. Seperti yang dikatakan Damani dan Chokhani, pedoman investasi lama tidak lagi berfungsi. Dunia sedang mengalami perubahan– bukan secara bertahap, namun secara mendasar. Para wirausahawan yang membangun dekade berikutnya harus memikirkan kepemilikan kekayaan intelektual, kesadaran akan disrupsi global, dan kedalaman pasar domestik secara bersamaan. Pertanyaannya bukanlah apakah perubahan akan terjadi– tetapi apakah kita memposisikan diri untuk dunia yang sedang berkembang, bukan dunia yang sedang menghilang!

Sebagai penutup, indikasi ledakan pasar seni India, yang saya ambil dari sebuah publikasi internasional. Rupanya, lukisan karya MF Husain terjual seharga $ 13, 8 juta pada Maret 2025– sebuah rekor seni contemporary India. Rata-rata harga whole lot lelang naik dari $ 110 000 pada tahun 2022 menjadi $ 464 000 pada tahun 2025, dengan pembeli dalam negeri yang mendorong pertumbuhan dibandingkan spekulasi internasional. Hal ini menunjukkan perubahan mendasar dari gelembung spekulatif pada tahun 2006 – 2007 Karya FN Souza yang dijual seharga 3 000 pound pada tahun 2002 kini diperkirakan bernilai 800 000 – 1, 5 juta pound.

Tautan Sumber