Machado memenangkan penghargaan tersebut atas perjuangannya mencapai transisi demokrasi di negara Amerika Selatan tersebut, dan mendapatkan pengakuan sebagai seorang wanita yang menjaga api demokrasi tetap menyala di tengah “kegelapan yang semakin meningkat”. Mantan calon presiden dari pihak oposisi adalah “tokoh pemersatu” dalam oposisi yang terpecah terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, kata Jorgen Watne Frydnes, ketua komite Nobel Norwegia.

Machado mengatakan dia merasa rendah hati dan bersyukur. “Ini adalah sesuatu yang layak diterima rakyat Venezuela,” kata Machado dalam pembicaraan telepon dengan Institut Nobel Norwegia. “Saya hanyalah bagian dari sebuah gerakan besar … Saya merasa rendah hati, saya bersyukur dan saya merasa terhormat tidak hanya atas pengakuan ini, namun saya merasa terhormat menjadi bagian dari apa yang terjadi di Venezuela saat ini,” kantor berita AP dilaporkan.

“Saya percaya bahwa kita hampir mencapai kebebasan bagi negara kita dan perdamaian bagi kawasan ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa “meskipun kita menghadapi kekerasan yang paling brutal, masyarakat kita telah melawan” dan bersikeras untuk berjuang dengan cara damai. “Saya percaya bahwa dunia sekarang akan memahami betapa mendesaknya hal ini untuk akhirnya berhasil.”

Tautan Sumber