Ibu Acutis, Antonia Salzano, menghadiri massa kanonisasi bersama keluarganya, yang termasuk adik -adik Carlo, keduanya lahir setelah kematiannya.

Berbicara dengan Wali Salzano menjelaskan bahwa meskipun keluarga itu tidak terlalu taat, putranya menunjukkan komitmen yang kuat terhadap iman Katolik sejak kecil.

“Kami tinggal di pusat Milan di sebuah gedung yang dikelilingi oleh pengemis. Dia ingin membantu mereka, berbicara kepada mereka, membawa mereka makanan dan selimut,” katanya seperti dikutip.

Acutis lahir di London pada 3 Mei 1991, menjadi keluarga kaya. Tak lama setelah kelahirannya, keluarga pindah ke Milan.

Pada Oktober 2006, baru berusia 15 tahun, ia didiagnosis dengan bentuk leukemia yang agresif dan meninggal dalam beberapa hari. Jenazahnya dibaringkan di Assisi, sebuah kota yang terkait erat dengan St Francis yang dihormati.

Sebuah laporan BBC mengutip ibunya yang mengatakan, “Keajaiban pertama, dia lakukan pada hari pemakaman … Seorang wanita dengan kanker payudara berdoa (untuk) Carlo dan dia harus memulai kemoterapi dan kanker menghilang sepenuhnya.”

Paus Fransiskus mengakui dua mukjizat seperti itu oleh Acutis: satu tentang seorang anak muda di Brasil yang pulih dari gangguan pankreas yang langka dan yang lain yang melibatkan seorang siswa di Florence yang selamat dari perdarahan otak yang parah setelah ibunya mencari berkat di makam Acutis di Assisi.

Tautan Sumber