“Paneer analog hanya memiliki setengah dari jumlah protein yang ada di paneer ‘asli’”, kata Himatsingka.

Sebelumnya pada bulan Februari, melalui postingan lain di platform media sosial X, Himatsingka menyoroti bahwa paneer analog atau paneer yang dibuat dengan minyak sawit semakin banyak digunakan oleh pedagang kaki lima dan restoran untuk memangkas biaya karena jauh lebih murah dibandingkan paneer asli.

Namun, penggunaan paneer analog memiliki konsekuensi tersendiri terkait risiko kesehatan, tambahnya. Himatsingka mengatakan paneer analog dijual seharga Rs 210 per kg di India, kurang dari setengah harga paneer asli yang seharga Rs 450.

Dalam postingannya, Himatsingka menyebutkan tiga tes yang dapat digunakan untuk memeriksa kualitas paneer dan mengidentifikasi apakah itu analog atau asli.

Tautan Sumber