Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araqchi, dalam panggilan telepon dengan rekannya di Prancis, menekankan bahwa aktivasi yang disebut mekanisme snapback oleh negara-negara Eropa- Prancis, Jerman, dan Inggris- di Dewan Keamanan PBB tidak memiliki legitimasi politik atau hukum, memperingatkan langkah itu, yang bertujuan untuk mengembalikan sanksi anti-ARRAN.

Araqchi juga menegaskan kembali sifat murni dari Republik Islam Program Nuklir Iran.

Mengacu pada kesepakatan baru -baru ini antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), ia menyatakan bahwa Republik Islam Iran selalu menganggap diplomasi sebagai satu -satunya solusi untuk masalah internasional, termasuk program nuklirnya, dan siap untuk terlibat dalam solusi yang adil dan seimbang yang memastikan kepentingan timbal balik.

Selama pembicaraan, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot juga menyatakan keprihatinan atas ketegangan yang semakin meningkat dan menekankan pentingnya mempertahankan dialog dan kebutuhan untuk kembali ke jalur diplomatik.

Kedua belah pihak juga membahas keadaan hubungan bilateral, termasuk masalah konsuler, dan menekankan perlunya melanjutkan kontak dan konsultasi langsung.

Tautan Sumber