Penyuling India bermaksud untuk terus membeli minyak mentah Rusia untuk memenuhi permintaan bahan bakar yang meningkat, bahkan ketika New Delhi memulai kembali pembicaraan perdagangan dengan AS untuk kesepakatan bilateral, Bloomberg melaporkan pada hari Kamis.

Impor minyak Rusia India kemungkinan akan tetap kuat untuk pengiriman bulan November dan Desember, meskipun volume mungkin gagal mencapai tertinggi baru -baru ini, kata outlet media, mengutip orang yang akrab dengan rencana pengadaan.

Pengiriman minyak mentah Rusia ke India naik sebesar 5,6% pada Agustus menjadi 1,6 juta barel per hari (MBD), menurut data dari perusahaan analitik Kpler.

Pembelian minyak Rusia New Delhi yang berkelanjutan telah menarik kemarahan AS, yang telah menampar tarif hukuman 25% di India, selain 25% pungutan yang dikenakan setelah kedua negara tidak dapat sampai pada kesepakatan dagang.

Pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari Kamis, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah menjatuhkan “sanksi” pada India, sebuah negara yang ia klaim memiliki hubungan dekat, dalam upaya membantu mengakhiri konflik Ukraina.

“Ketika saya mengetahui bahwa negara -negara Eropa membeli minyak dari Rusia … dan, seperti yang Anda tahu, saya sangat dekat dengan India, saya sangat dekat dengan Perdana Menteri India. Saya berbicara dengannya beberapa hari yang lalu, saya mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Dia mengeluarkan pernyataan yang indah, juga … tetapi saya menyetujui mereka,” tambah Trump.

Sebelum komentar Trump pada hari Kamis, kepala penasihat ekonomi India, V. Ananatha Nageswaran, mengatakan dia merasa AS dapat segera membatalkan tarif impor hukuman pada barang-barang India dan juga memotong tarif menjadi 10-15% dari 25% yang ada, menurut laporan Reuters.

Delegasi yang dipimpin oleh perwakilan perdagangan AS untuk Asia Selatan Brendan Lynch mengadakan putaran baru negosiasi dengan pejabat India di New Delhi pada hari Senin. Setelah pembicaraan, kementerian perdagangan India mencirikan diskusi sebagai “positif dan berwawasan ke depan.”

Tautan Sumber