Harian Iran Jomhouri-e Eslami pada hari Rabu berpendapat bahwa warga negara Afghanistan sekarang berjumlah sekitar 12% dari populasi Iran dan menyerukan pengusiran lanjutan terhadap migran tidak berdokumen, dengan alasan tekanan ekonomi.
Editorial tersebut, mengutip laporan resmi, mengatakan hanya sekitar 10% penduduk Afghanistan yang meninggalkan negaranya dalam beberapa bulan terakhir, dan pengurangan jumlah mereka telah menghasilkan penghematan yang signifikan dalam konsumsi makanan, perumahan dan jasa.
Ia menambahkan bahwa, mengingat sanksi, kesulitan ekonomi, kekeringan dan kekurangan energi, Iran tidak dapat menopang beberapa juta warga negara asing.
Secara terpisah, direktur jenderal Kementerian Pendidikan kotamadya di wilayah Teheran mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa 53.000 siswa Afghanistan telah mendaftar di sekolah-sekolah di Teheran sepanjang tahun ini berdasarkan pedoman baru kementerian dalam negeri. Direktur tersebut mencatat bahwa pendaftaran pada tahun ajaran lalu mencapai 149.000, angka yang menurut surat kabar tersebut akan jauh lebih besar jika dihitung di seluruh 31 provinsi.
Gubernur Teheran dikutip mengatakan bahwa kepergian beberapa warga Afghanistan yang tidak memiliki dokumen telah mengosongkan sekitar 300 ruang kelas.
Artikel tersebut menggunakan “norma internasional” yang menggambarkan izin kehadiran warga asing hingga 3% per negara dan mendesak kementerian dalam negeri dan luar negeri untuk mencegah kembalinya migran yang diusir dan membatasi penerbitan visa kecuali dalam kasus-kasus khusus.
Surat kabar tersebut menyerukan tindakan tegas pemerintah dan akuntabilitas hukum atas pemberian visa massal sebelumnya.