Senin, 21 Juli 2025 – 13:44 WIB
Viva – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedepannya Indonesia tidak boleh lagi menjadi bangsa yang bergantung pada pangan impor. Karenanya, Prabowo pun mencanangkan sejumlah program kemandirian yang mencakup swasembada pangan, air, hingga energi.
Baca juga:
Prabowo Ancam Penggiling Padi Nakal: Kalau Tak Mau Tertib, Saya Sita!
Hal itu kembali ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Zulkifli Hasan alias Zulhas, dalam acara peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digelar di Klaten, Jawa Tengah.
“Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, Bapak Presiden telah memberikan arahan yang tegas kepada kami bahwa ‘Kita tidak boleh bergantung pada impor pangan’,” kata Zulhas dalam telekonferensi pers di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 21 Juli 2025.
Baca juga:
80.081 Kopdes Merah Putih Resmi Diluncurkan, Zulhas: Wajah Baru Koperasi di Indonesia
“Makanya kita harus berdaulat. Kita harus swasembada pangan, air, dan energi. Berkali-kali juga beliau (Presiden Prabowo) telah sampaikan mengenai hal itu,” ujarnya.
Karenanya, melalui peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang merupakan tonggak baru bagi ekosistem koperasi di Tanah Air ini, Zulhas meyakini bahwa swasembada pangan, air, dan energi akan bisa tercapai. Antara lain melalui pengelolaan koperasi yang modern, efektif, dan digital seperti yang digagas melalui Kopdes Merah Putih tersebut.
Baca juga:
Prabowo Resmikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih
Selain itu, Zulhas juga menekankan kembali arahan Presiden Prabowo untuk memberdayakan para petani lokal, supaya kedepannya menjadi lebih berdikari melalui sistem koperasi yang adil dan berkelanjutan.
Menteri Koordinator Lapangan, Zulkifli Hasan (Zulhas)
“Arahan Bapak telah diterjemahkan dalam kebijakan-kebijakan pangan. Termasuk penguatan ekosistem pertanian berbasis desa melalui Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat,” kata Zulhas.
Terlebih, lanjut Zulhas, hal-hal semacam inilah yang juga turut mendasari pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang diharapkannya tidak hanya jadi wadah produksi dan distribusi melainkan juga untuk memotong rantai pasok hingga memberantas tengkulak dan rentenir.
“Pemberdayaan petani, nelayan, serta para pelaku ekonomi desa lainnya, harus dilakukan dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan, atau dengan ekonomi kerakyatan sebagaimana yang berkali-kali disampaikan oleh Bapak Presiden,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Arahan Bapak telah diterjemahkan dalam kebijakan-kebijakan pangan. Termasuk penguatan ekosistem pertanian berbasis desa melalui Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat,” kata Zulhas.