Tumpukan hadiah di bawah pohon dan tatapan anak-anak yang berseri-seri, atau derit jeruji penjara? Apa jadinya liburan Natal jika kita benar-benar mematuhi hukum dan menganggap serius setiap paragraf?

Apakah mungkin untuk mengikuti tradisi dan tidak mendapat masalah dengan hukum? Pengacara terkenal Mgr. Romawi Moussawi.

“Para orang tua selalu mendekati kami sebelum Natal dengan ketakutan bahwa jika mereka membiarkan Santa mendekati anak-anak mereka, mereka dapat menjadi kaki tangan kejahatan berdasarkan Pasal 178 KUHP, dan dengan demikian mereka akan membantu melanggar kebebasan rumah tangga anak-anak,” katanya dengan berlebihan. Namun, para orang tua yang membuka jendela terhadap makhluk gaib ini tidak perlu khawatir tentang masa “sulit” selama dua tahun.

“Dalam kasus ini, bayi Yesus mempunyai kekebalan suci mutlak dan tidak ada hukum manusia yang berlaku padanya. Karena bayi Yesus tidak bisa menjadi pelaku, orang tuanya juga tidak bisa menjadi kaki tangan, dan mereka tidak perlu takut akan hukuman apa pun.” dia menjelaskan. Dan menambahkan: “Jadi kami dapat dengan tenang menyarankan orang tua untuk menyalakan pohon pada waktu yang tepat dan menunggu kedatangan Santa tanpa stres.”

Lihatlah paragraf penting Natal!!!

Pengacara Mgr. Romawi Moussawi | Tonda Tran

Tautan Sumber