Selama bulan-bulan musim dingin, Banyak orang mengalami perubahan suasana hati yang nyata. Berkurangnya waktu terkena sinar matahari, suhu rendah, dan pengurungan dalam waktu lama dapat menyebabkan hal-hal berikut ini Ini dikenal sebagai “blues musim dingin.”
Dalam kasus yang paling intens, Fenomena ini dikaitkan dengan Seasonal Affective Disorder (SAD), suatu bentuk depresi yang muncul secara siklis dan biasanya berlangsung antara empat dan lima bulan dalam setahun.
Para ahli menunjukkan bahwa kekurangannya Sinar matahari secara langsung mempengaruhi produksi serotonin, neurotransmitter utama untuk kesejahteraan emosional, dan juga mengubah ritme sirkadian, jam internal yang mengatur tidur dan terjaga. Namun, paparan sinar matahari bukanlah satu-satunya faktor yang berperan. Tubuh juga membutuhkan pasokan mikronutrien tertentu secara konstan untuk mensintesis dan mengatur zat yang memengaruhi suasana hati.
Vitamin dan mineral yang dapat membantu selama musim dingin
Perasaan nostalgia atau sedih di musim dingin dapat dikaitkan dengan berbagai penyebab: mulai dari faktor emosional seperti kerinduan akan orang-orang yang tidak hadir, hingga masalah ekonomi atau dampak sederhana dari perubahan iklim. Menghadapi skenario ini, berbagai penelitian dan organisasi yang didedikasikan untuk kesehatan mental Mereka menyoroti peran beberapa vitamin dan mineral sebagai sekutu dalam meringankan gejala kesedihan musim dingin.
Vitamin D
Vitamin D memainkan peran sentral dalam mengatur suasana hati berpartisipasi dalam produksi serotonin. Kekurangannya dianggap sebagai faktor risiko penting Gangguan Afektif Musiman, terutama di musim dingin, ketika paparan sinar matahari berkurang secara signifikan.
Selain sinar matahari, rekomendasi asupan harian sebesar 600 IU dapat diperoleh melalui makanan seperti salmon, mackerel, hati sapi, keju, jamur, kuning telur, susu, dan yogurt. Mempertahankan tingkat kecukupan vitamin ini dikaitkan dengan stabilitas emosi yang lebih baik selama bulan-bulan dingin.
Vitamin B12
Untuk vitamin B12 Hal ini penting untuk sistem saraf pusat, produksi energi dan pembentukan sel darah merah. Jika terjadi kekurangan, gejala seperti kelelahan terus-menerus, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan mood dapat muncul.
Karena tubuh tidak memproduksinya sendiri, maka harus diperoleh melalui makanan, terutama dari makanan yang berasal dari hewan seperti unggas, telur, dan produk susu. Konsumsi yang cukup adalah kunci untuk menjaga vitalitas mental dan fisik di musim dingin.
Vitamin C
Dikenal karena perannya dalam sistem kekebalan tubuh, vitamin C juga bisa menjadi suplemen yang berharga untuk melawan rasa sedih di musim dingin. Nutrisi ini bertindak sebagai antioksidan, melindungi tubuh dari stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, suatu proses yang dikaitkan dengan gejala depresi.
Kekurangan vitamin C tidak hanya melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda, tetapi juga dapat memengaruhi suasana hati Anda. Hal ini ditemukan dalam buah jeruk, buah beri, bayam, tomat dan sayuran berdaun hijau.
Asam lemak omega 3
Otak membutuhkan lemak sehat agar dapat berfungsi secara optimal, dan asam lemak Omega 3 sangat penting dalam hal ini. Secara khusus, DHA dan EPA membantu mengurangi peradangan otak dan berkontribusi pada struktur membran sel, yang secara langsung memengaruhi suasana hati. Konsumsi rutin makanan kaya Omega 3, seperti salmon, serta chia dan flax seed, dapat menjadi penopang penting dalam menghadapi winter blues.
Magnesium
Magnesium berpartisipasi dalam pengaturan sistem saraf dan bertindak sebagai prekursor serotonin dan melatonin, 2 zat kunci untuk suasana hati dan tidur. Mineral ini membantu mengurangi stres dan mudah tersinggung, faktor yang cenderung meningkat selama musim dingin.
Hal ini dapat diperoleh melalui makanan seperti pisang, alpukat, biji-bijian, biji-bijian dan kacang-kacangan, sehingga mudah diintegrasikan ke dalam makanan sehari-hari.
Gejala Gangguan Afektif Musiman
Gangguan Afektif Musiman merupakan varian depresi yang ditandai dengan pola berulang. Gejala umumnya meliputi suasana hati yang buruk terus-menerus, perasaan hampa atau cemas, pandangan negatif tentang masa depan, dan mudah tersinggung. Harga diri rendah, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, kelelahan ekstrem, dan kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan juga mungkin muncul.
Dalam beberapa kasus, SAD memanifestasikan dirinya dengan perubahan signifikan pada nafsu makan dan berat badan, nyeri fisik yang tidak dapat dijelaskan, dan pikiran berulang terkait kematian. Tanda-tanda ini tidak boleh diremehkan.
Para ahli memperingatkan bahwa, meskipun konsumsi vitamin dan mineral yang cukup dapat membantu meringankan beberapa gejala, hal ini tidak menggantikan evaluasi atau pengobatan medis. Saat menghadapi tanda-tanda kesedihan, apatis, atau pikiran negatif yang terus-menerus, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan menentukan pendekatan yang paling tepat.
Teruslah membaca:
* Cari tahu cara memerangi depresi musiman di musim dingin ini
* Depresi di Amerika mencapai angka bersejarah: lebih dari 18% orang dewasa terkena dampaknya
* 7 faktor ini bisa mencegah depresi, menurut sebuah penelitian












