Diterbitkan 21 Oktober 2025


Berlangganan

Itu Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada hari Selasa bahwa pengiriman makanan ke Gaza telah meningkat sejak gencatan senjata tetapi masih jauh di bawah target badan tersebut yaitu 2.000 ton per hari, dan memperingatkan bahwa terbatasnya akses melalui penyeberangan perbatasan terus menghambat upaya untuk menjangkau orang-orang yang menghadapi kelaparan, khususnya di wilayah utara.

Berbicara kepada wartawan di Jenewa, juru bicara WFP Abeer Etefa mengatakan lebih dari 530 truk telah memasuki Gaza sejak gencatan senjata, membawa sekitar 6.700 ton makanan, cukup untuk memberi makan setengah juta orang selama dua minggu.

Dia mengatakan badan tersebut saat ini mengirimkan sekitar 750 ton makanan setiap hari, naik dari tingkat sebelum gencatan senjata tetapi “masih jauh di bawah” targetnya yaitu 2.000 ton per hari yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

WFP telah memperluas jaringannya dari lima menjadi 26 titik distribusi aktif, sebagian besar di bagian selatan dan tengah Gaza, dan berupaya untuk membuka kembali lebih banyak lagi jika kondisi memungkinkan, dengan target mencapai 145 titik distribusi.

Etefa mengatakan badan tersebut melakukan satu distribusi di wilayah utara, mengacu pada pengiriman kecil suplemen nutrisi dan makanan ringan untuk ibu hamil dan menyusui serta anak-anak yang kekurangan gizi, meskipun akses ke wilayah utara dan Kota Gaza masih sangat terbatas.

Dia menyoroti meningkatnya permintaan di pusat-pusat distribusi, di mana “perempuan, orang lanjut usia, dan perempuan kepala rumah tangga” diprioritaskan. Badan tersebut juga terus memasok roti segar setiap hari melalui sembilan toko roti, dan berencana untuk menambah hingga 30 toko roti setelah lebih banyak tepung terigu dikirimkan.

Menurut juru bicara tersebut, harga-harga di pasar secara bertahap menurun di Gaza karena semakin banyak pasokan yang masuk, namun makanan masih “sebagian besar di luar jangkauan” bagi kebanyakan orang karena harganya masih “sangat mahal”. WFP telah mulai mendistribusikan voucher digital kepada 50.000 orang, sehingga mereka dapat membeli makanan segar di pasar, katanya, seraya menambahkan: “Rencananya adalah untuk menjangkau 200.000 orang, yang merupakan sekitar 10% dari populasi Gaza, yang merupakan kelompok paling rentan.”

Juru bicara WFP mendesak pembukaan semua penyeberangan perbatasan, menekankan bahwa operasi saat ini bergantung pada penyeberangan Karam Shalom dan Kissufim, yang tidak dapat melayani Gaza utara.

“Mempertahankan gencatan senjata sangat penting,” katanya. “Itulah satu-satunya cara kita bisa menyelamatkan nyawa dan menekan kelaparan di wilayah utara.”

Tautan Sumber