Minggu, 28 Desember 2025 – 13:00 WIB

Aktivitas kawah Gunung Tangkuban Parahu. ANTARA/HO-Badan Geologi

jabar.jpnn.comBANDUNG – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat lonjakan signifikan aktivitas kegempaan Low Frequency (LF) di Gunung Tangkuban Parahu, yang meningkat tiga kali lipat hanya dalam kurun waktu 24 jam pada periode pengamatan 26 Desember 2025.

Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, dalam keterangan resminya mengungkapkan rekaman seismik pada tanggal 26 Desember 2025 mendeteksi 38 kejadian Gempa LF.

Angka ini melonjak tajam dibandingkan dua hari sebelumnya, yakni tanggal 24 dan 25 Desember, yang masing-masing hanya mencatat 10 kejadian per hari.

Peningkatan drastis kegempaan ini menjadi sorotan utama mengingat posisi Gunung Tangkuban Parahu sebagai destinasi wisata unggulan yang padat pengunjung di masa libur akhir tahun.

Meskipun tingkat aktivitas masih ditetapkan pada Level I (Normal), data deformasi tubuh gunungapi menunjukkan anomali yang patut diwaspadai.

“Data pemantauan EDM menunjukkan kecenderungan pola deflasi pada segmen Pilar-UPAS namun terjadi inflasi pada segmen Pilar-LERENG. Ini mengindikasikan adanya fluktuasi tekanan pada kedalaman dangkal di bawah tubuh gunungapi,” ujar Lana.

Kondisi fluktuasi tekanan dangkal ini, menurut Badan Geologi, menyimpan potensi bahaya tersembunyi.

Meskipun pemantauan seismik pada nilai dV/V belum menunjukkan pola penurunan signifikan, yang artinya belum ada tekanan masif akibat kenaikan fluida besar ke permukaan, karakteristik erupsi Tangkuban Parahu seringkali bersifat freatik.

Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat lonjakan signifikan aktivitas gempa di Gunung Tangkuban Parahu, yang meningkat tiga kali lipat

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google Berita

Tautan Sumber