Senin, 29 September 2025 – 16:09 WIB
Canberra, Viva – Tak dapat disangkal bahwa abad ke-21 telah membuktikan bahwa perang drone adalah masa depan.
Baca juga:
Bursa Asia Fluktuatif Jelang Pertemuan Bank Sental Australia Bahas Suku Bunga
Meskipun kebanyakan orang menganggap drone sebagai pesawat terbang, dan memang banyak jenisnya, terdapat juga berbagai jenis drone berbasis darat dan air.
Faktanya, Ukraina telah melengkapi kapal drone mereka untuk menembakkan rudal ke pesawat Rusia, sebuah teknologi pertama yang pernah ada, seperti dikutip dari situs SlashgearSenin, 29 September 2025.
Baca juga:
Dukungan Meluas, Kini Australia Akui Negara Palestina
Hal ini menunjukkan kemampuan Kendaraan Permukaan Nirawak (USV) khususnya, tetapi ada banyak jenis drone lain di luar sana.
Perang Rusia dan Ukraina telah menunjukkan pentingnya berbagai jenis drone, dan negara-negara lain juga tertarik untuk mengakuisisinya.
Baca juga:
Panas! PM Australia Usir Dubes Iran, Tutup Kedutaan di Teheran
Angkatan Laut atau AL Kerajaan Australia baru-baru ini membeli armada kendaraan bawah air nirawak (UUV) Ghost Shark (Hiu Hantu) buatan Anduril Industries, yang akan meningkatkan kemampuan kapal selamnya secara signifikan.
Pemerintah Australia menginvestasikan AU$1,7 miliar (Rp18,6 triliun) pada September 2025 untuk membeli Hiu Hantu – UUV otonom ekstra besar tersebut berdasarkan kontrak lima tahun.
Kontrak ini muncul setelah tetangga Indonesia itu menghabiskan sekitar AU$140 juta (Rp1,5 triliun) untuk mengembangkan platform Ghost Shark. Anduril Australia akan memproduksi UUV Ghost Shark di dalam negeri.
Lebih dari 40 perusahaan Australia terlibat dalam rantai pasokan Ghost Shark, sehingga ini merupakan investasi yang cukup besar dalam teknologinya.
Armada kapal selam AL Australia yang ada akan diperkuat dengan kendaraan baru ini, yang menawarkan berbagai kemampuan yang dirancang untuk meningkatkan pengumpulan intelijen dan serangan kinetik.
Meskipun pengumuman tersebut tidak menyebutkan berapa banyak Hiu Hantu yang akan diproduksi, investasi miliaran dolar Australia ini menunjukkan bahwa jumlahnya akan cukup besar.
Hiu Hantu bantu Anduril Industries adalah Kendaraan Bawah Laut Otonom Ekstra Besar (XL-AUV) yang dikembangkan bersama oleh kontraktor pertahanan AS dan Departemen Pertahanan Australia.
Meskipun Australia telah melakukan investasi dan pembelian awal, Anduril berencana menjual UUV tersebut ke negara-negara lain, termasuk AS.
Perusahaan telah mengirimkan satu unit ke Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2024, di mana sebagian besar kemampuan Ghost Shark masih dirahasiakan. Ghost Shark dirancang untuk misi siluman dan jarak jauh.
Kapal ini memiliki kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) yang persisten dan disruptif, serta opsi serangan yang belum diungkapkan.
Mengingat kapasitas muatannya, Ghost Shark kemungkinan dapat membawa torpedo kelas berat Mark 48 buatan AS yang mematikan yang lebih disukai Angkatan Laut atau AL Kerajaan Australia.
Hiu Hantu dapat diluncurkan dari pantai dan dari kapal perang, sehingga kemungkinan besar memiliki jangkauan yang sangat jauh, meskipun belum diungkapkan.
Ghost Shark juga bisa diangkut menggunakan pesawat C-17A Globemaster III dalam kontainer pengiriman standar, sehingga memungkinkan penempatan di mana pun di dunia.
UUV kemungkinan dilengkapi dengan perangkat lunak AI milik Anduril, Lattice, yang akan memungkinkan Ghost Shark untuk mengerahkan drone sendiri, meskipun hal ini masih belum dikonfirmasi.
Demikian pula, kecepatan dan spesifikasi lainnya dari Ghost Shark belum diungkapkan. Namun, mengingat tidak adanya tiang yang tinggi, UUV ini tampak ramping untuk bergerak di air.
Hal ini menunjukkan bahwa Ghost Shark dapat memasuki dan meninggalkan area target lebih cepat daripada kapal selam berawak, meskipun, seperti kebanyakan kemampuan Hiu Hantu lainnya, hal ini masih bersifat spekulatif pada saat penulisan ini.
Halaman Selanjutnya
Lebih dari 40 perusahaan Australia terlibat dalam rantai pasokan Ghost Shark, sehingga ini merupakan investasi yang cukup besar dalam teknologinya.
