Jumat, 30 Mei 2025 – 13: 49 WIB
Magelang, VIVA -VKTR SAKTI INDUSTRI (VKTS), anak perusahaan dari VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), telah secara resmi meluncurkan fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis CKD (benar-benar terjatuh) di Magelang, Java Tengah.
Baca juga:
Pertama di RI, VKTR Gelar Soft Establishing Fasilitas Perakitan Kendaraan Listrik Komersial berbasis CKD
Lauched menandai langkah strategis dalam menunjukkan kesiapan industri VKTR kepada para pemangku kepentingan utama – termasuk perwakilan pemerintah, mitra strategis, dan pemain industri Kendaraan Listrik (EV).
Acara ini dibuka oleh Anindya Bakrie, ketua VKTR, dan dihadiri oleh Ahmad Yani, sekretaris Direktorat Jenderal Transportasi Tanah dari Kementerian Transportasi, bersama dengan pejabat pemerintah dan mitra industri lainnya.
Baca juga:
Momen Anindya Bakrie Jadi Sopir Truk Listrik, Pro Banget!
Dalam pidatonya, Bakrie menekankan bahwa fasilitas ini adalah tonggak nyata dalam visi jangka panjang VKTR untuk memberikan solusi mobilitas yang didorong oleh teknologi, berkelanjutan, dan kompetitif secara international.
Komisaris Utama VKTR, Anindya Bakrie di acara Soft Launching Fasilitas Perakitan Kendaraan Listrik Komersial berbasis CKD Pertama di Indonesia
Baca juga:
VKTR memperkuat peran dalam elektrifikasi transportasi umum
Fasilitas ini adalah yang pertama di Indonesia yang secara khusus dibangun untuk merakit EV komersial menggunakan metode CKD. Ini berfokus pada bus dan truk listrik, berfungsi sebagai tulang punggung untuk ekosistem EV di hulu ke hilir.
Konstruksi dimulai pada bulan Februari 2024 dan selesai pada akhir tahun yang sama, menunjukkan manajemen dan kemampuan teknologi VKTR yang kuat serta komitmennya terhadap transformasi energi dan transportasi.
“Sejak awal, kami tidak hanya membangun pabrik – kami menciptakan pusat inovasi, kolaborasi, dan simbol kebangkitan industri EV Indonesia,” kata Bakrie, Kamis (29 Mei).
Dia menambahkan bahwa, dengan dukungan pemerintah, mitra strategis, dan tenaga kerja lokal, Indonesia memiliki peluang nyata untuk memimpin transisi mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara dan berkontribusi pada pasar EV international.
Fasilitas ini telah berhasil memproduksi bus listrik dengan persyaratan konten lokal (TKDN) Lebih dari 40 %, membuktikan kemampuan VKTR untuk membangun produk berkualitas tinggi dengan nilai lokal yang kuat.
Dengan kapasitas produksi hingga 3 000 device per tahun, pabrik ini siap memenuhi permintaan Indonesia untuk kendaraan komersial listrik. Mitra utama seperti Transjakarta telah memesan bus listrik VKTR melalui Damri, dan beberapa unit sebelumnya telah dioperasikan oleh Sinarjaya dan Mayasari Bakti.
Selain itu, fasilitas ini merupakan site besar dalam peta jalan industri VKTR. Ke depan, VKTR bertujuan untuk menaikkan TKDN hingga lebih dari 60 persen, memperluas jalur produksi, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan EV international.
“Fasilitas ini adalah bukti komitmen kami untuk memproduksi kendaraan listrik komersial yang tidak hanya dapat diandalkan dan berkualitas tinggi tetapi juga bukti keterampilan insinyur Indonesia,” kata chief executive officer VKTR Gilarsi Wahju Setijono, pada kesempatan yang sama.
Dia terus berlanjut, “Dengan TKDN Di atas 40 %, kami menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dapat memproduksi EV standar international yang masih mencerminkan identitas lokal kami.”
Halaman Selanjutnya
“Sejak awal, kami tidak hanya membangun pabrik – kami menciptakan pusat inovasi, kolaborasi, dan simbol kebangkitan industri EV Indonesia,” kata Bakrie, Kamis (29 Mei).