Senin, 29 September 2025 – 00: 30 WIB

Jakarta, Viva — Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengaku ‘tak peduli’ dengan keputusan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang mencabut visanya gara-gara kritik kerasnya terhadap standar ganda AS atas perang Israel di Gaza.

Petro dalam sebuah unggahan di X, Sabtu, 27 September 2025, merespons pencabutan visanya oleh pemerintah Trump atas kritiknya terhadap perang Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa Washington “tidak lagi menghormati hukum internasional”.

Petro sebelumnya bergabung bersama massa demonstran pendukung Palestina di Kota New York, Jumat, 26 September 2025 Petro melontarkan pernyataan pedas yang membuat merah telinga Gedung Putih.

“Saya tidak lagi memiliki visa untuk bepergian ke Amerika Serikat. Saya tidak peduli. Saya tidak membutuhkan visa … karena saya bukan hanya warga negara Kolombia tetapi juga warga negara Eropa, dan saya benar-benar menganggap diri saya sebagai orang bebas di dunia,” tulis Petro di akun X pada hari Sabtu.

“Mencabut visa karena mengecam genosida menunjukkan AS tidak lagi menghormati hukum internasional,” tambahnya.

Laporan media Kolombia mengatakan Petro sudah pergi meninggalkan New York ke Bogota pada Jumat malam, dan mengatakan bahwa ia baru mengetahui condition visanya setibanya di Bogota.

Baca juga:

AS Cabut Visa Presiden Kolombia Usai Ikut Demo Palestina di New york city

https://www.youtube.com/watch?v=nv_tsd 08 _ o 8

Selain Petro, AS juga menolak visa bagi para pejabat Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas, dan melarang mereka menghadiri Sidang Umum PBB di New york city.

Menteri Dalam Negeri Kolombia Armando Benedetti menulis di X bahwa visa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seharusnya dicabut, bukan visa Petro.

“Tetapi karena kekaisaran melindunginya, mereka melampiaskannya kepada satu-satunya presiden yang cukup mampu untuk mengatakan kebenaran di hadapannya,” ujarnya

Dituding Provokasi

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada hari Jumat, 26 September 2025, bahwa Amerika akan mencabut visa Presiden Kolombia Gustavo Petro karena membuat pernyataan “ceroboh dan menghasut” selama demonstrasi pro-Palestina di New york city.

“Sebelumnya hari ini, Presiden Kolombia @petrogustavo berdiri di jalan New York City dan mendesak tentara AS untuk melanggar perintah dan menghasut kekerasan. Kami akan mencabut visa Petro karena tindakannya yang sembrono dan menghasut,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam unggahannya di X, Jumat.

Petro bergabung dengan para demonstran di New York, Jumat, bersama musisi Inggris Roger Waters, saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Majelis Umum PBB.

“Apa yang terjadi di Gaza jelas tidak dapat dibahas, ini adalah genosida,” kata Petro kepada khalayak ramai, seraya menambahkan bahwa veto Washington di Dewan Keamanan PBB telah menghancurkan semua harapan diplomasi.

“Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa setelah diplomasi berakhir, umat manusia harus menghadapi perjuangan yang berbeda,” ujarnya.

Ia mengimbau para tentara AS, mendesak mereka untuk tidak mengikuti perintah Presiden Donald Trump. “Dari New york city, saya meminta kepada seluruh prajurit Angkatan Darat AS untuk tidak melawan rakyat,” ujarnya.

“Lawan perintah Trump, patuhi perintah kemanusiaan,” kata Petro, merujuk pada tentara AS yang melawan Hitler di Eropa.

Baca juga:

Bahas Kesepakatan Soal Gaza dengan Timur Tengah, Trump: Sandera Harus Dibebaskan

Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengikuti aksi mendukung Palestina di New York

Presiden Kolombia Gustavo Petro Serukan Relokasi Markas PBB dari New york city

“New york city mungkin tidak lagi cocok menjadi lokasi markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Gustavo Petro

img_title

Viva.co.id

28 September 2025

Tautan Sumber