Sabtu, 27 Desember 2025 – 15: 58 WIB
Kediri, VIVA — Monumen macan putih di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, mendadak menyedot perhatian publik setelah wujudnya ramai diperbincangkan di media sosial.
Baca Juga:
Kabar Terbaru Kepala Patung Soekarno yang Viral Lantaran Miring di Indramayu: Lagi Diperbaiki!
Dalam video yang diunggah akun Instagram @lambeturah tampak patung macan putih itu terpasang di persimpangan. Di kolom komentar, sejumlah warganet menilai bentuk patung tidak menyerupai harimau pada umumnya.
Informasi dihimpun VIVA dari berbagai sumber, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri, Agus Cahyono, menyatakan pihaknya langsung melakukan klarifikasi setelah patung tersebut viral. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa pembangunan patung tidak bersumber dari Dana Desa atau APBDes.
Baca Juga:
Viral Kepala Patung Soekarno di Alun-alun Indramayu Miring, Apa Sebabnya?
Menurut Agus, biaya pembuatan patung berasal dari urunan warga dan donatur. Ia menjelaskan, pemilihan simbol macan putih didasarkan pada kepercayaan masyarakat setempat yang meyakini adanya sosok sakral penjaga desa berupa macan putih.
Baca Juga:
Kelola BUMDes dengan Baik, Desa Sariyoso Sukses Capai UHC Program JKN
Sekretaris Desa Balongjeruk, Ardan Setiadi, menuturkan ide pembuatan patung muncul dari diskusi warga yang ingin menghadirkan ikon desa sebagai penanda wilayah. Dalam musyawarah yang melibatkan pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), usulan macan putih akhirnya disepakati karena berkaitan dengan cerita turun-temurun para sesepuh.
Kepala Desa Balongjeruk, Safii’i, menegaskan dirinya menyetujui usulan tersebut dengan konsekuensi pembiayaan dilakukan secara pribadi. Total dana yang dikeluarkan mencapai Rp 3, 5 juta, dengan rincian Rp 2 juta untuk jasa pembuatan patung dan alasnya, serta Rp 1, 5 juta untuk product. Sebagian bahan bangunan juga disumbangkan secara sukarela.
Proses pengerjaan patung memakan waktu sekitar satu bulan. Namun, hasil akhirnya di luar perkiraan warga dan pemerintah desa. Bentuk patung yang dianggap kurang merepresentasikan karakter macan justru menjadi pemicu viral di media sosial.
Safii’i mengakui kehadiran patung tersebut memunculkan kegaduhan di ruang electronic. Ia word play here menyampaikan permohonan maaf kepada publik, sembari mengapresiasi perhatian dan masukan yang diberikan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah desa memutuskan mengganti patung dengan desain baru yang lebih estetik dan mendekati wujud macan sebenarnya. Patung pengganti telah dipesan dari perajin di wilayah Ngadiluwih dengan ukuran yang sama, yakni panjang 1, 5 meter dan tinggi 1 meter, serta target kemiripan marginal 90 persen dari desain yang disepakati.
Bikin Geleng-geleng, Ini Deretan Patung Sepak Bola Paling Aneh Sepanjang Sejarah
Upaya mengabadikan legenda sepak bola justru berujung kontroversi. Dari Messi hingga Cristiano Ronaldo, inilah deretan patung sepak bola paling aneh dan menuai kritik.
VIVA.co.id
15 Desember 2025













