Wakil Presiden Vance tiba di Israel pada Selasa pagi, memperkuat upaya utusan utama Presiden Trump untuk Timur Tengah untuk memperkuat gencatan senjata di Jalur Gaza yang tetap bertahan meskipun terjadi ledakan kekerasan di kedua belah pihak.

Vance bertemu selama dua jam dengan Steve Witkoff dan Jared Kushner, pejabat tinggi Trump dan arsitek gencatan senjata dan rencana perdamaian di Timur Tengah, setelah tiba di Israel.

Wakil presiden juga mengunjungi Pusat Koordinasi Militer Sipil, misi pimpinan AS yang mengawasi pelaksanaan gencatan senjata. Vance diperkirakan akan mengadakan pengarahan pribadi dengan anggota militer. Dia juga diperkirakan akan berbicara kepada pers pada hari Selasa nanti.

Pusat koordinasi tersebut dikelola oleh 200 tentara AS, namun tentara tersebut diperkirakan tidak akan masuk ke Gaza atau berpartisipasi dalam pertempuran apa pun. Rencana perdamaian Trump yang berisi 20 poin menyerukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) untuk mengambil alih Hamas dan menjamin keamanan guna mencegah kebangkitan kembali operasi militer Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin bertemu dengan kepala intelijen Mesir untuk membahas kerangka perdamaian Trump, kata kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan. Mesir memimpinpelatihan pasukan polisi Palestinauntuk memberikan keamanan di Gaza, dan mendorong aResolusi Dewan Keamanan PBBuntuk melegitimasi ISF untuk memasuki wilayah tersebut.

Gencatan senjata yang ditengahi oleh Trump antara Israel dan Hamas, yang pertama kali diumumkan pada 10 Oktober, telah berlangsung selama hampir 11 hari meskipun terjadi ketegangan besar. Hamas pada hari Minggu menolak tuduhan bahwa anggota kelompoknya ikut serta dalam serangan bersenjata terhadap tentara Israel di kota Rafah di selatan.

Kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan yang memperkuat komitmen mereka terhadap gencatan senjata, meskipun Israel melakukan serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai ancaman teroris di wilayah tersebut.

Hamas pada hari Senin menyerahkan jenazah seorang sandera yang diidentifikasi Israel sebagai Sersan Mayor Tal Haimi, yang terbunuh akibat serangan teroris Hamas pada 7 Oktober 2023. Jenazahnya dibawa ke Jalur Gaza dan ditahan selama lebih dari dua tahun perang.

Hamas masih berupaya mengambil dan menyerahkan jenazah sandera ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Sementara itu, Israel diperkirakan akan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, sekaligus menarik militernya ke wilayah yang ditentukan.

Trump pada hari Senin memperingatkan bahwa Hamas akan “dibasmi” jika mereka gagal memenuhi kewajibannya dalam perjanjian gencatan senjata.

Tautan Sumber