Minggu, 27 Juli 2025 – 23: 50 WIB
Banyuwangi, VIVA — PT ASDP Indonesia Ferryboat mengerahkan kapal bantuan berukuran besar, untuk mengurai antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang hendak menuju Bali.
Baca juga:
Cegah Praktik Percaloan, ASDP Ingatkan Calon Penumpang Lakukan Ini
Diketahui, kemacetan parah terjadi di jalur arah Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, imbas antrean kendaraan yang hendak naik kapal. Dampak dari antrean ini, kemacetan parah sempat terjadi di luar area pelabuhan hingga sepanjang 42 kilometer, mengular hingga ke Situbondo.
“Hari ini dijadwalkan uji sandar kapal perbantuan KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara, anak usaha ASDP,” kata Company Assistant ASDP Shelvy Arifin, dalam keterangannya yang diterima di Jembrana, Bali, Minggu, 27 Juli 2025
Baca juga:
Gubernur Pramono Sebut AI Bisa Tekan Kemacetan di Jakarta
Dia mengatakan kapal yang biasanya menyambungkan rute laut antara Pelabuhan Padangbai, Bali dan Pelabuhan Lembar, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini mampu mengangkut 30 hingga 40 device kendaraan campuran atau sekitar 30 device truk tronton jika dimaksimalkan.
KMP Gading Nusantara, kata dia, diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sejak Sabtu kemarin, dan telah mendapat izin dari KSOP dan BPTD untuk segera diperbantukan di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Baca juga:
ASDP Perkuat Layanan Penyeberangan Jarak Jauh, Begini Strateginya
Menurut dia, kondisi antrian kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang saat ini juga sudah lebih terkendali dengan jarak sekitar 1, 3 kilometer hingga 2 kilometer dari pelabuhan.
“Antrian sempat menembus jarak 30 kilometer. Pagi ini truk-truk logistik padat mengalir ke kantong parkir Bulusan dan antrian turun signifikan,” katanya.
Bantuan KMP Gading Nusantara ini, kata dia, akan melengkapi layanan kapal perbantuan ukuran besar yang telah lebih dulu dioperasikan yaitu KMP Portlink VII.
Khusus kapal-kapal eks LCT yang beroperasi, kata dia, tetap diberlakukan aturan sesuai ketentuan keselamatan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
“Kapal jenis ini hanya diperbolehkan mengangkut maksimal enam unit truk tronton, tanpa penumpang umum, serta wajib dilengkapi dua awak kendaraan dengan life vest selama pelayaran,” katanya.
Dia mengatakan, hingga Minggu pagi, sebanyak 26 kapal aktif melayani lintas Ketapang-Gilimanuk dengan 19 kapal beroperasi di Dermaga MB (Portable Bridge) dan 7 kapal di Dermaga LCM, dengan pola 8 journey per hari.
Pihaknya juga memberlakukan percepatan proses bongkar muat, dan pengaturan kapal berdasarkan jenis kendaraan.
General Supervisor PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan, enam kapal di dermaga LCM saat ini difokuskan untuk melayani truk-truk bertonase lebih dari 35 load. “Langkah ini bertujuan agar distribusi muatan logistik dapat lebih merata dan tidak terpusat pada satu jalur operasional saja,” katanya. (ant)
Halaman Selanjutnya
Bantuan KMP Gading Nusantara ini, kata dia, akan melengkapi layanan kapal perbantuan ukuran besar yang telah lebih dulu dioperasikan yaitu KMP Portlink VII.