Presiden Trump pada hari Jumat mengumumkan bahwa ia akan menaikkan tarif terhadap Tiongkok sebagai tanggapan atas tindakan Beijing yang memperketat kendalinya atas mineral penting dan unsur tanah jarang tertentu.
Trump mengumumkan di Truth Social bahwa ia akan mengenakan tarif 100 persen pada barang-barang Tiongkok mulai 1 November atau lebih cepat. Tarif tersebut akan menggantikan bea masuk yang sudah ada terhadap barang-barang Tiongkok.
Presiden Trump mengatakan pemerintahannya juga akan menerapkan kontrol ekspor “pada semua perangkat lunak penting.”
“Mustahil untuk percaya bahwa Tiongkok akan mengambil tindakan seperti itu, tetapi mereka telah melakukannya, dan sisanya adalah sejarah,” tulis Trump.
Tiongkok mengumumkan minggu ini bahwa entitas asing harus mendapatkan izin untuk mengekspor produk apa pun yang mengandung lebih dari 0,1 persen logam tanah jarang yang bersumber di Tiongkok atau diproduksi menggunakan proses ekstraksi di negara tersebut. Tiongkok menguasai sekitar 70 persen logam dan tanah langka di dunia.
Tanah jarang dan mineral penting digunakan dalam berbagai produk, termasuk mobil, semikonduktor, dan elektronik seperti laptop.
Trump dalam postingan Truth Social-nya menyebut langkah Tiongkok “sama sekali tidak pernah terdengar dalam Perdagangan Internasional, dan merupakan aib moral dalam berurusan dengan negara lain.”
Truf Jumat sebelumnya telah mengancam akan melakukan tindakan balasan sebagai tanggapan atas pengumuman dari Beijing, dan dia menyarankan agar dia tidak lagi bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada pertemuan puncak mendatang di Korea Selatan seperti yang direncanakan sebelumnya.
Pengumuman presiden mengenai kenaikan tarif datang tak lama setelah pasar saham ditutup pada hari Jumat. Namun pasar saham telah mengalami penurunan tajam sehari setelah ancaman awal Trump untuk mengenakan tarif baru.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 876 poin hari ini, ditutup dengan kerugian 1,9 persen. S&P 500 turun 2,7 persen, dan indeks komposit Nasdaq yang berbasis teknologi anjlok 3,6 persen sebelum bel penutupan.
Presiden Trump telah berbicara hangat tentang Xi selama masa jabatan keduanya, bahkan ketika pemerintahan Trump telah menerapkan tarif terhadap Beijing atas aliran fentanil ke AS dan tidak menerapkan tarif lain sejak masa jabatan pertama Trump.
Tarif terhadap Tiongkok telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi para petani Amerika, karena Tiongkok belum membeli kedelai dari produsen Amerika.
Diperbarui pada 17:12 EDT
Hak Cipta 2025 Nextstar Media Inc. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.