Presiden Donald Trump telah diberi pengarahan mengenai opsi-opsi terbaru untuk potensi operasi militer di Venezuela, termasuk serangan di darat, demikian konfirmasi ABC News.
Pengarahan pada hari Rabu mengikuti kedatangannya dari USS Gerald Ford — kapal induk terbesar di dunia — di wilayah operasi Komando Selatan AS di utara Laut Karibia. Kapal induk ini ditemani oleh sekitar 60 pesawat, termasuk jet tempur F-18, yang secara dramatis meningkatkan daya tembak militer di wilayah tersebut dan meningkatkan jumlah pasukan di Amerika Latin menjadi 15.000.
USS Gerald R. Ford, kapal induk terbesar di dunia, terlihat di Laut Utara selama latihan NATO Neptune Strike 2025, 24 September 2025, di Laut Utara.
Jonathan Klein/AFP melalui Getty Images, FILE
Sumber memperingatkan bahwa pengarahan itu sendiri bukanlah indikasi bahwa serangan akan segera terjadi.
Trump telah mempertimbangkan pilihannya selama berminggu-minggu, yang menurut para ahli bisa berupa tidak adanya tindakan hingga melakukan serangan udara terhadap pelabuhan, bandara, dan fasilitas militer. Pilihan lain, yang dianggap kecil kemungkinannya, adalah mengirimkan tim pasukan operasi khusus untuk menangkap atau membunuh Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan para penasihat seniornya.

Donald Trump berbicara di Gedung Putih di Washington, DC, 13 November 2025.
Jonathan Ernst/Reuters
Pengarahan terakhir di Gedung Putih dilakukan oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Dan Caine. Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang berada di Kanada pada pertemuan puncak para menteri luar negeri G7, dan Direktur CIA John Ratcliffe tidak hadir.
Gedung Putih dan Pentagon menolak mengomentari pengarahan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh CBS News.
Setiap serangan terhadap Venezuela dipandang sangat berisiko. Trump telah menyerukan Maduro untuk mundur, menuduhnya mendorong perdagangan narkoba dan migrasi ilegal ke Amerika Serikat. Namun kepergian Maduro yang tiba-tiba juga dapat menciptakan kekosongan kekuasaan yang berisiko menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut.
Juga tidak jelas apakah pemerintah mempunyai alasan hukum untuk mengusir Maduro. Akhir bulan lalu, para senator diberi pengarahan tentang daftar rahasia target di Venezuela yang dikembangkan oleh Pentagon. Namun anggota parlemen mengatakan mereka diberitahu bahwa analisis hukum pemerintah saat ini hanya berlaku untuk serangan kapal yang sedang berlangsung dan tidak mendukung serangan langsung terhadap Venezuela.













