Sebuah ledakan besar dipicu di pinggiran Kuala Lumpur pada hari Selasa setelah pipa gas yang dioperasikan oleh perusahaan energi negara bagian Malaysia, Petronas terbakar, mendorong pihak berwenang untuk memesan evakuasi dari daerah perumahan terdekat. Sebanyak 33 orang terluka dalam kobaran api, enam di antaranya dirawat di rumah sakit, kata pemadam kebakaran.
Sejauh ini, tidak ada korban yang dilaporkan, dan operasi untuk mencoba mengatasi kobaran api sedang berlangsung, kata pejabat pemadam kebakaran negara bagian Selangor dalam sebuah pernyataan.
Video clip insiden itu dibagikan secara luas di media sosial, yang menunjukkan awan jamur berapi -api mengepul ke langit diikuti oleh gumpalan asap.
Breaking: Kebakaran pipa gas besar-besaran di Putra Heights, Malaysia memicu ledakan berbentuk jamur, memicu evakuasi di dekat daerah perumahan. pic.twitter.com/IPPC 7 FAPWC
– yja (@ yzo 57 1 April 2025
Inferno, yang terlihat kilometer jauhnya, disebabkan oleh “kebocoran pipa gas yang membentang sekitar 500 meter (1 600 kaki)”, menurut pernyataan itu.
Katup ke pipa yang terkena dampak milik perusahaan minyak yang dikelola pemerintah Malaysia Petronas telah dimatikan, pernyataan itu menambahkan.
Departemen Pemadam Kebakaran menerima panggilan kesusahan tentang ledakan sekitar pukul 8: 10 pagi, menurut laporan media setempat.
“Lusinan petugas pemadam kebakaran segera dilarikan untuk operasi penyelamatan. Tim mengidentifikasi pipa ledakan sebagai penyebab kebakaran,” kata surat kabar Star, mengutip Direktur Departemen Pemadam Kebakaran Wan Mohamad Razali Wan Ismail.
Laporan juga mengatakan bahwa beberapa rumah telah terbakar dalam kecelakaan itu, dan beberapa orang terperangkap di dalam api, namun, jumlah yang tepatnya tidak jelas.
Snake pit memaksa orang-orang dari rumah mereka selama perayaan Idul Fitri karena menjulang di distrik-distrik perumahan di dekat Kuala Lumpur di Muslim-mayoritas Malaysia. Pemadam kebakaran mengatakan masih menyelidiki tingkat kebakaran di daerah perumahan.
“Tiba -tiba, kami mendengar ledakan keras dan kemudian kekacauan overall,” seorang penduduk yang hidup 200 meter (650 kaki) dari api dikutip seperti mengatakan oleh surat kabar bintang.
“Kami segera meninggalkan rumah dan segera melihat penduduk lain juga pergi.”