Minggu, 21 September 2025 – 00: 20 WIB

Viva — Penyanyi sekaligus dokter, Tompi, kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, bukan lewat musik atau profesinya sebagai dokter, melainkan lewat kritik pedasnya terhadap kebijakan pemerintah dalam pengelolaan dana besar.

Baca juga:

Sosok Ida Yulidina, Istri Menkeu Purbaya Yudhi Ternyata Eks Model Majalah

Tompi menyoroti langkah pemerintah yang menempatkan dana big sebesar Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk. Menurutnya, meski jumlah dana yang digelontorkan begitu besar, dampak nyata bagi masyarakat belum terlihat, khususnya dalam hal bunga pinjaman bank. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.

Baca juga:

Menkeu Purbaya Putar Otak, Kurangi Subsidi Listrik Tanpa Naikkan Tarif

“Udah diguyur Rp 200 T, tapi bunga pinjaman masih tinggi aja. Nyaris gak gerak dari bunga lama,” tulis Tompi di akun X pribadinya, @dr_tompi yang dikutip pada Minggu, 21 September 2025

Baca juga:

Menkeu Purbaya Dibuat Syok Tarif Cukai Rokok 57 Persen: Tinggi Amat, Firaun Lu!

Dalam unggahannya, Tompi secara langsung menyebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia mempertanyakan efektivitas penempatan dana tersebut, yang seharusnya bisa memicu roda perekonomian lewat penurunan bunga pinjaman.

Namun, kenyataannya menurut Tompi, bunga kredit tetap saja tinggi. Kondisi ini membuat masyarakat atau pelaku usaha sulit mendapatkan akses pembiayaan dengan biaya lebih ringan.

“Gimana nih pak Menkeu? Kalau masih tinggi begini, dana itu akan ngendap aja ntar di financial institution. Bukankah niatnya menggerakkan ekonomi?” ujarnya menambahkan.

Kritik Tompi mencerminkan kekhawatiran sebagian masyarakat bahwa dana triliunan rupiah tersebut bisa berakhir hanya sebagai simpanan bank tanpa manfaat nyata. Padahal, tujuan utama penempatan dana itu adalah untuk mendorong aktivitas ekonomi, mempercepat pemulihan, dan membantu masyarakat lewat kredit yang lebih terjangkau.

Komentar Netizen

“Ga semudah membalikkan telapak tangan. Lu ga bisa sabaran tom?”

“Baru juga berapa hari Tompel … Sabar dan tunggu dulu, ada rakyat yg menilai”

“Tompi benar. Dokter saja ngerti Pasar Uang/Perbankan. Sayang Purbaya walaupun kakak kelas. maaf hanya Ahli Pasar Modal (mantan di sekuritas). Ilmu perbankan kurang. maaf.”

Halaman Selanjutnya

Namun, kenyataannya menurut Tompi, bunga kredit tetap saja tinggi. Kondisi ini membuat masyarakat atau pelaku usaha sulit mendapatkan akses pembiayaan dengan biaya lebih ringan.

Halaman Selanjutnya


Tautan Sumber