Cina pada hari Kamis mendesak KITA Dan Korea Selatan untuk menegakkan kewajiban non-proliferasi mereka setelah adanya laporan bahwa Washington telah menyetujui rencana pembangunan Seoul kapal selam bertenaga nuklir.
Menanggapi pertanyaan tentang KTT Korea Selatan-AS pada hari Rabu, di mana para pemimpin kedua negara dilaporkan membahas kemajuan pembangunan kapal selam bertenaga nuklir, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Guo Jiakun mengatakan Beijing telah memperhatikan laporan tersebut.
“Tiongkok berharap Korea Selatan dan Amerika Serikat dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban non-proliferasi nuklir mereka dan melakukan hal-hal yang mendorong perdamaian dan stabilitas regional, bukan sebaliknya,” kata Guo.
Guo menekankan bahwa Tiongkok menganut jalur pembangunan damai, menerapkan kebijakan pertahanan nasional yang defensif dan kebijakan luar negeri bertetangga yang baik, serta selalu menjadi pilar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Pada hari Kamis, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia telah menyetujui rencana Korea Selatan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir dan menambahkan: “Daripada kapal selam bertenaga diesel yang kuno dan kurang gesit seperti yang mereka miliki sekarang.”
Trump juga mengumumkan bahwa Korea Selatan telah menyetujui paket ekonomi dan pertahanan besar-besaran dengan AS.
“Korea Selatan telah setuju untuk membayar AS sebesar 350 Miliar Dolar untuk menurunkan Tarif yang dibebankan AS kepada mereka,” katanya di platform Truth Social miliknya.
 
 
