Jakarta, Viva – Musim 2024/25 akan dikenang sebagai musim yang penuh keajaiban, emosi, dan yang paling mencolok: musim pecah kutukan. Dalam satu musim yang luar biasa, berbagai klub di Eropa akhirnya berhasil mematahkan kutukan panjang mereka—beberapa bahkan sudah berlangsung selama lebih dari setengah abad.

Baca juga:

7 Fakta Mengerikan PSG Juara Liga Champions, No 3 Bikin Geleng-geleng!

Dari Paris hingga Bologna, dari London hingga Tyneside, sepak bola Eropa menyaksikan momen-momen emosional yang akan dikenang sepanjang masa. Inilah klub-klub yang akhirnya mengakhiri penantian panjang mereka:

1. PSG Juara Liga Champions untuk Pertama Kalinya

Baca juga:

PSG Masuk Buku Sejarah 11 Tim Eropa Peraih Treble Winners

PSG juara Liga Champions 2024/25

PSG juara Liga Champions 2024/25

Setelah bertahun-tahun menjadi simbol “gagal di Eropa” meskipun penuh bintang dan investasi besar, Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya meraih trofi Liga Champions pertama mereka. Di bawah asuhan Luis Enrique, PSG tampil dominan dan menghancurkan Inter Milan dengan skor 5-0 di final.

Baca juga:

Nyesek Sih! Tapi Kylian Mbappe Berani Ucapkan Ini Begitu PSG Juara Liga Champions

Kemenangan ini bukan hanya mengakhiri penantian klub, tetapi juga menjadikan PSG sebagai klub ke-11 yang sukses meraih treble winners (Liga, Piala domestik, dan Liga Champions) dalam satu musim. Lebih spesial lagi, mereka melakukannya tanpa kehadiran mantan ikon seperti Mbappé, Neymar, dan Messi — membuktikan bahwa kekuatan kolektif adalah kunci.

2. Tottenham Hotspur Akhirnya Angkat Trofi Lagi Setelah 17 Tahun

Tottenham Hotspur juara Liga Europa 2024/25

Tottenham Hotspur juara Liga Europa 2024/25

Tottenham Hotspur, klub besar yang sering dicemooh karena puasa gelar, akhirnya memutuskan kutukan itu dengan menjuarai Liga Europa 2024/25. Ini menjadi trofi pertama Spurs sejak mereka memenangkan Piala Liga Inggris pada 2008.

Lebih dari sekadar kemenangan, ini adalah momen emosional bagi fans Spurs yang telah begitu sabar menanti. Pelatih baru mereka membawa gaya bermain yang segar, dan para pemain muda seperti Destiny Udogie dan Pape Matar Sarr menjadi bintang.

3. Harry Kane, Akhirnya Juara!

Harry Kane juara Bundesliga 2024/25

Harry Kane juara Bundesliga 2024/25

Salah satu cerita paling menyentuh datang dari sang striker legendaris: Harry Kane. Setelah bergabung dengan Bayern Munich tanpa trofi, Kane akhirnya kembali ke Inggris dan menjadi bagian dari skuad Spurs yang menjuarai Liga Europa.

Setelah 31 tahun hidup dan lebih dari satu dekade karier profesional tanpa satupun trofi, Kane akhirnya mengangkat piala — dan publik sepak bola dunia bersorak bersamanya.

4. Newcastle United Raih Trofi Pertama Sejak 1955

Newcastle United juara Piala Liga Inggris 2024/25

Newcastle United juara Piala Liga Inggris 2024/25

Lebih dari 70 tahun lamanya Newcastle United menanti trofi mayor. Dan akhirnya, di musim 2024/25, mereka berhasil memenangkan Carabao Cup (Piala Liga Inggris), mematahkan kutukan yang telah melekat begitu lama.

Kemenangan ini menjadi simbol dari kebangkitan klub yang kini dikelola dengan ambisi besar. Dengan dukungan finansial dan visi jangka panjang, Newcastle tidak hanya menjadi klub kaya, tapi kini juga klub pemenang.

5. Bologna Kembali ke Panggung Juara Setelah 51 Tahun

Bologna Juara Coppa Italia 2024/25

Bologna Juara Coppa Italia 2024/25

Di Italia, Bologna FC membuat sejarah dengan menjuarai Coppa Italia, menjadi trofi pertama mereka sejak tahun 1974. Klub yang dalam dekade terakhir lebih sering berkutat di papan tengah Serie A, kini menunjukkan bahwa tradisi dan semangat juang tetap bisa melahirkan prestasi.

6. Crystal Palace Cetak Sejarah: Trofi Pertama Sepanjang Sejarah

Crystal Palace juara Piala FA 2024/25

Crystal Palace juara Piala FA 2024/25

Foto:

  • Foto AP/Kirsty Wigglesworth

Mungkin yang paling mengejutkan dari semuanya adalah Crystal Palace. Klub London Selatan ini berhasil menjuarai FA Cup, dan itu adalah trofi mayor pertama dalam sejarah klub!

Didukung oleh talenta muda seperti Eberechi Eze dan Michael Olise, serta kepemimpinan solid dari manajer baru mereka, Palace menunjukkan bahwa mimpi itu masih mungkin terjadi — bahkan untuk klub dengan sejarah minim trofi.

Tahun -tahun melanggar kutukan: bukan hanya sosok

Apa yang membuat musim 2025 begitu spesial bukan hanya soal trofi. Ini tentang emosi kolektif, tentang penantian panjang yang akhirnya berakhir, dan tentang jutaan penggemar yang merayakan kemenangan yang selama ini hanya ada dalam angan.

Musim ini mengingatkan kita bahwa sepak bola bukan hanya tentang dominasi klub-klub besar, tapi juga tentang momen ketika yang “tak mungkin” menjadi kenyataan. Musim 2025 akan selalu dikenang sebagai tahun ketika kutukan-kutukan besar di sepak bola Eropa runtuh satu per satu.

Halaman Selanjutnya

Sumber: Foto AP/Miguel Oses

Halaman Selanjutnya


Tautan sumber