Pasukan Israel pada hari Sabtu melepaskan tembakan dan meluncurkan granat kejut dan gas air mata ke arah petani Palestina di desa Kobar, sebelah utara Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, ketika mereka mencoba mengakses tanah mereka untuk panen zaitun.
Beberapa petani dari Kobar berusaha mencapai kebun mereka di wilayah barat desa ketika tentara menembaki mereka, memaksa mereka mundur, menurut koresponden Anadolu. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
“Tentara pendudukan (Israel) mencegah petani mencapai tanah mereka di sebelah barat desa, khususnya di daerah Qanater dan Daak, dan menembaki mereka tanpa menyebabkan cedera,” kata petani Fahd Abu al-Hajj kepada Anadolu.
Para petani pergi ke tanah mereka berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengizinkan mereka memanen buah zaitun di daerah tersebut, yang sebelumnya ditutup oleh tentara, tambahnya.
Menurut Abu al-Hajj, pasukan Israel dan pemukim ilegal selama bertahun-tahun telah melarang warga Palestina memasuki tanah mereka di dekat pos ilegal yang didirikan dekat pemukiman Halamish, yang dibangun di atas tanah milik Kobar dan desa-desa tetangga.
Dalam insiden terpisah di hari yang sama, pemukim ilegal bersenjata menyerang pemetik zaitun di kota Turmus Ayya, timur laut Ramallah, kata kantor berita resmi Palestina WAFA.
Sekelompok pemukim ilegal menyerang sebuah keluarga ketika mereka sedang memanen buah zaitun di daerah al-Dilja di sebelah timur kota, memecahkan jendela kendaraan mereka, dan mencoba mengusir mereka dari tanah tersebut sebelum keluarga tersebut menghadapi mereka dan memaksa mereka untuk pergi, tambah badan tersebut.
Para petani Palestina sering diserang oleh tentara Israel dan pemukim ilegal selama panen zaitun tahunan, sehingga sering kali menghalangi mereka mengakses kebun mereka.
Komisi Kolonisasi dan Perlawanan Tembok Otoritas Palestina menggambarkan panen tahun ini sebagai “yang paling berbahaya dalam beberapa dekade,” dan mengatakan bahwa para petani menghadapi serangan setiap hari tanpa perlindungan.
Menurut komisi tersebut, serangan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel dan tentara telah menumbangkan, mematahkan, atau merusak 48 728 pohon, termasuk 37 237 pohon zaitun. Para pemukim telah melakukan 7 154 serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat selama dua tahun perang, menewaskan 33 warga Palestina dan membuat 33 komunitas Badui mengungsi.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 68 000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sehingga sebagian besar wilayah tersebut tidak dapat dihuni.