Tentara Israel pada hari Sabtu mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju wilayah Israel.

Dalam sebuah publishing di platform media sosial X, pasukan pertahanan Israel menyatakan, “Sirene yang terdengar di Israel selatan mengikuti kebakaran proyektil dari Yaman.”

Rudal itu telah “kemungkinan besar berhasil dicegat,” lapor Reuters, mengutip tentara Israel.

Tentara belum mengidentifikasi siapa yang meluncurkan rudal.

Setelah ketegangan Israel-Gaza meningkat sejak Oktober 2023, penembakan antara Israel dan kelompok Houthi yang didukung Iran, yang mengendalikan sebagian besar Yaman, telah sering menjadi di wilayah tersebut, termasuk penargetan kapal di Laut Merah, yang telah menyebabkan gangguan pada perdagangan global.

Sebelumnya, pemberontak Houthi di Yaman telah mengeluarkan pernyataan yang tercatat tentang juru bicara militer Houthi, Brig Gen Yahya Saree, yang menyatakan bahwa mereka akan memberontak dan menyerang aset militer Amerika Serikat di Laut Merah jika AS memilih untuk mendukung Israel di tengah ketegangannya dengan Iran, menurut sebuah laporan oleh AP.

“Dalam hal terjadi keterlibatan Amerika dalam serangan dan agresi terhadap Iran dengan musuh Israel, angkatan bersenjata akan menargetkan kapal dan kapal perangnya di Laut Merah,” laporan itu mengutip Saree.

Pernyataan itu dikeluarkan sehari sebelum AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk Natanz, Esfahan dan Fordow, setelah beberapa spekulasi tentang apakah Presiden AS Donald Trump akan memberikan dukungan langsung ke Israel atau tidak.

Dukungan AS kepada Israel datang beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Tel Aviv telah melanda “jantung program pengayaan nuklir Iran.” Dia memperingatkan operasi Israel terhadap Iran untuk “melanjutkan hari sebanyak yang diperlukan.”

Menyusul serangan akibat selama hampir dua minggu, Iran dan Israel mengkonfirmasi gencatan senjata pada 24 Juni, mengakhiri tindakan militer satu sama lain. Deklarasi itu datang beberapa jam setelah Trump mengumumkan pada kebenaran sosial bahwa gencatan senjata sudah dekat.

Tautan sumber