Diterbitkan 19 Oktober 2025

&# 13;
Berlangganan &# 13;
&# 13;

Lain Tahanan Palestina meninggal di penahanan Israel pada hari Minggu, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 79 sejak Oktober 2023, kata kelompok urusan tahanan.

Mahmoud Abdullah, 49, dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Assaf Harofeh Israel, tenggara Tel Aviv, setelah kesehatannya memburuk, kata Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan bersama.

Menurut pernyataan itu, Abdullah ditahan pada 1 Februari dan kondisi kesehatannya memburuk secara signifikan. Dia kemudian diketahui menderita kanker.

Meskipun tes medis mengonfirmasi bahwa dia mengidap kanker pada stadium lanjut, Israel menolak melepaskannya dan menahannya sampai dia dipindahkan ke rumah sakit satu hari sebelum kematiannya, kata pernyataan itu.

Kelompok advokasi menjelaskan, Abdullah merupakan mantan narapidana yang sebelumnya pernah ditahan pada tahun 2002 dan menghabiskan dua tahun di penjara Israel.

Kematiannya membuat jumlah warga Palestina yang tewas dalam tahanan Israel sejak Oktober 2023 menjadi 79 orang.

Pemerintah setempat mengatakan bahwa lebih dari 1 051 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat yang diduduki, sekitar 10 300 orang terluka, dan lebih dari 20 000 orang ditangkap, termasuk 1 600 anak-anak, sejak perang Gaza dimulai dua tahun lalu.

Dalam opini penting bulan Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel di wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Tautan Sumber