Rabu, 22 Oktober 2025 – 14:31 WIB
Subang, VIVA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko banjir dan longsor, akibat pengambilan air tanah dalam jumlah besar.
Baca Juga:
Ditantang KDM Buka Data Soal Dana Pemda di Bank, Purbaya: Periksa Aja Sendiri
Sebelum itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyoroti banyaknya permasalahan lingkungan yang terjadi di wilayah sekitar pabrik, seperti longsor dan banjir. Ia antas bertanya berapa meter kubik air yang diambil setiap hari.
“Di sini sekitar 2,8 juta liter,” ucap seorang perwakilan perusahaan, dilihat dari Youtube KDM, Rabu 22 Oktober 2025.
Baca Juga:
Golkar Bakal Usung Kader sebagai Cagub Jabar 2029, Tantang Dedi Mulyadi?
“Itu diperoleh secara gratis. Kalau pabrik semen, kain, otomotif, mereka harus beli bahan baku. Kalau perusahaan ini, bahan bakunya enggak beli,” sahut KDM.
Dalam sidak tersebut, Dedi menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab sesuai amanat konstitusi.
Baca Juga:
Imbas Longsor di Grasberg, Bahlil: Belum Ada Revisi RKAB untuk Freeport
“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Jangan sampai air dari sini diangkut dan dijual mahal, sementara masyarakat sekitar kekurangan air bersih,” ujarnya.
Namun, KDM dibuat terkejut setelah pihak perusahaan menjelaskan bahwa sumber air Aqua ternyata berasal dari dua sumur bor dalam, bukan mata air pegunungan.
“Air gunung nggak ambil bawah tanah, apa nggak geser tanahnya? Kalau di pegunungan, geser tanah berisiko. Ini harus diperhitungkan,” ungkapnya.
Dedi pun meminta agar izin operasional dan pengambilan air tanah perusahaan tersebut ditinjau ulang. Ia juga mengingatkan agar perusahaan tidak memanipulasi data volume air yang diambil dari kawasan tersebut demi mencegah potensi bencana dan kerusakan lingkungan di masa depan.
Panas! Dedi Mulyadi Bantah Menkeu Purbaya, Bilang Tak Ada Dana APBD Jabar Mengendap di Deposito
Pemprov Jawa Barat disebut Menkeu Purbaya menyimpan deposito sebesar Rp 4,17 triliun.
VIVA.co.id
22 Oktober 2025














