Minggu, 16 November 2025 – 10:24 WIB
Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan ketahanan energi melalui sejumlah pencapaian strategis. Hal itu dilakukan juga dengan mendorong transformasi industri migas di Indonesia, dalam 8 tahun (satu windu) usianya.
Baca Juga:
MBG dan Kopdes Merah Putih Bukti Nyata Komitmen Prabowo-Gibran Bangun Investasi Desa
Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, perjalanan KPI dimulai pada 13 November 2017, kata dia. Saat diberi tugas sebagai Subholding Refining and Petrochemical di Pertamina pada September 2020, KPI menjalankan amanah untuk untuk mengelola dan mengembangkan kilang-kilang strategis milik Pertamina, yakni Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Kilang Kasim.
“Salah satu upaya pengelolaan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur penting untuk mendukung ketahanan energi nasional,” ucap Taufik dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu, 16 November 2025.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Kurangi Produksi Batu Bara di 2026, Ini Tujuannya
Dia menjabarkan, beberapa proyek yang telah dijalankan KPI antara lain proyek Blue Sky dan Green Refinery Kilang Cilacap, Revitalisasi RCC (unit pengolah residu) di Kilang Balongan, Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan kilang di Kilang Balongan.
Lebih lanjut, terdapat proyek Ultra Low Sulfur Diesel (ULSD) di Kilang Balongan, Platformer I Kilang Dumai, Pipa Senipah Balikpapan, Revamp CDU (peningkatan kapasitas pengolah crude) unit IV Balikpapan, tangki minyak mentah di Terminal Lawe-Lawe Balikpapan, peningkatan kapasitas unit produksi dan utilitas (ISBL & OSBL) di TPPI, pembangunan 4 unit tangki di Kilang Balongan, dan relokasi Single Point Mooring (SPM) Balongan.
Baca Juga:
ESDM Ungkap Alasan Masih Andalkan Batu Bara Buat Pasok Kebutuhan Listrik RI
Di bidang operasional, KPI juga menorehkan sejumlah pencapaian. Taufik mengungkapkan, total bahan baku yang diolah pada rentang periode 2019–2024 mencapai 320 juta barel per tahun. Angka tersebut dirinci dengan produksi BBM sebesar 250 Juta barel per tahun, produksi produk non BBM sebanyak 30 juta barel per tahun, dan produksi produk lainnya mencapai angka 21 juta barel per tahun.
Operasional Kilang Pertamina Internasional.
Pada periode 2019–2024, keandalan fasilitas kilang KPI ditandai dengan Plant Availability Factor (PAF) 99 persen. Dalam periode yang sama, Yield Valuable Product KPI terus ditingkatkan hingga mencapai 81 persen, menunjukkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Sementara Energy Intensity Index (EII) periode 2021-2024 berada di angka 107 persen.
Dalam delapan tahun terakhir, KPI juga melahirkan sejumlah produk inovatif yang ramah lingkungan. Beberapa produk ramah lingkungan unggulan KPI di antaranya PertaminaSAF, PertaminaRD, Biosolar, MFO Low Sulphur, Diesel X, dan Breezon.
Halaman Selanjutnya
Taufik menyatakan, beragam produk inovatif tersebut merupakan bukti komitmen KPI untuk mendukung target Net Zero Emission tahun 2060 yang telah dicanangkan pemerintah.













