Selandia Baru Dan Singapura menandatangani kemitraan strategis komprehensif (CSP) pada hari Jumat, menurut pernyataan resmi dari Wellington.
Kesepakatan itu dicapai setelah Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Auckland.
“Singapura adalah salah satu mitra terdekat kami. Sebagai negara kecil, penting bagi kita untuk bekerja sama untuk menjaga perdagangan tetap terbuka, memperkuat keamanan, dan mempertahankan tatanan berbasis aturan,” kata Luxon setelah penandatanganan perjanjian tersebut.
“CSP yang kami tandatangani hari ini dirancang untuk mendukung bisnis, meningkatkan investasi, dan membantu lebih banyak perusahaan Selandia Baru berkembang dari Singapura ke Asia,” ujarnya.
“Melalui CSP, kami berkomitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan generasi berikutnya, mulai dari ketahanan rantai pasokan dan perdagangan digital hingga perubahan iklim dan keamanan maritim,” tambah Luxon.
CSP akan mendorong kolaborasi yang lebih erat di enam bidang utama: perdagangan dan ekonomi, pertahanan dan keamanan, ilmu pengetahuan dan inovasi, hubungan antar masyarakat, iklim dan ekonomi hijau, serta rantai pasokan dan konektivitas.
Selandia Baru dan Singapura juga telah menyelesaikan Perjanjian Perdagangan Bahan-bahan Penting (AOTES) untuk memastikan aliran barang-barang penting yang berkelanjutan selama masa krisis.
Wong, yang dijadwalkan berangkat dari Selandia Baru pada hari Sabtu, mengunjungi Australia awal pekan ini, di mana ia mencapai kesepakatan mengenai penguatan CSP antara Australia dan Singapura, dengan fokus pada memperdalam hubungan pertahanan.