Sabtu, 7 Juni 2025 – 13: 04 WIB
Washington, Viva – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan dirinya tidak memikirkan pengusaha teknologi Elon Musk di tengah perselisihan mereka, karena ada isu-isu yang lebih penting.
Baca juga:
Trump vs Elon Musk: Pertengkaran Meledak, Saling Hina hingga Ancaman Kontrak Pemerintah
Trump mengatakan pada awal minggu ini bahwa Musk “tiba-tiba menjadi gila”. Setelah ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE).
“Sejujurnya saya sangat sibuk menangani China, menangani Rusia menangani Iran. Saya tidak memikirkan Elon Musk. Saya hanya mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Trump sebagaimana dilaporkan Sputnik pada Sabtu, 7 Juni 2025
Baca juga:
Donald Trump Perkuat Industri Drone di Tengah Persaingan dari China
Presiden Trump dan Elon Musk saat mencoba Tesla Design S
Presiden AS itu tidak mengomentari laporan Musk terkait laporan penggunaan narkoba. Bahwa ia tidak mengetahui adanya investigasi terhadap perusahaan-perusahaan Musk.
Baca juga:
Belum Berlaku, Tarif Trump Sudah Bikin Calon Pembeli Mobil Panik
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pemotongan kontrak pemerintah yang dimiliki Musk, Trump mengatakan semuanya akan dipertimbangkan.
“Kami akan melihat semuanya, ini menyangkut banyak uang, banyak subsidi. Jadi kami akan meninjaunya, hanya jika itu adil, hanya jika itu demi keadilan untuk dia dan negara ini,” kata Trump.
Presiden AS itu memberikan penilaian positif terhadap DOGE dan mengatakan departemen tersebut akan terus beroperasi. Trump kembali menegaskan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan Elon Musk.
“DOGE sama sekali belum selesai, kami pada dasarnya mengambil alih. Banyak dari orang-orang itu tetap di sana. Ini luar biasa. Kami menghemat ratusan miliar dolar,” kata Trump.( Ant)
RUU Sanksi Rusia Terlalu Kuat, Donald Trump: Saya yang Tentukan
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan bahwa rancangan undang undang di Senat tentang sanksi baru terhadap Rusia “sangat kuat”.
Viva.co.id
7 Juni 2025