
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Nama Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro muncul ke publik setelah beredar informasi rotasi besar-besaran di tubuh Polri.
Dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/ 2192/ IX/KEP/ 2025 tertanggal 24 September 2025 yang ramai beredar, Djuhandhani disebut bakal dipercaya memimpin Polda Sulsel, menggantikan Irjen Pol Rusdi Hartono.
Rusdi sendiri dikabarkan digeser untuk menduduki jabatan baru sebagai Perwira Tinggi Bareskrim Polri.
Hingga kini, FAJAR.CO.ID masih berupaya mengonfirmasi kebenaran surat telegram tersebut.
Namun, sosok Djuhandhani menjadi perhatian lantaran rekam jejaknya yang panjang di bidang reserse.
Jenderal bintang satu lulusan Akpol 1991 ini, saat ini masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri.
Di lingkungan Akabri, Djuhandhani tercatat seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kariernya terbilang mentereng.
Ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting, mulai dari Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2019, hingga Dirreskrimum Polda Bali (2020
Setahun berselang, Djuhandhani dipercaya sebagai Dirreskrimum Polda Jateng (2021, sebelum akhirnya kembali ke Bareskrim sebagai Dirtipidum pada 2022
Kabar rotasi di Polda Sulsel ini muncul di tengah situasi daerah yang sementara bergejolak.
Makassar baru saja diguncang demonstration rusuh yang berujung perusakan fasilitas publik, termasuk gedung DPRD, pos polisi, masjid, hingga memakan korban jiwa.
Belum selesai dengan itu, wilayah utara kota Makassar kembali dilanda perang kelompok yang kerap disebut sebagai “jalur Gaza”.
Tautan Sumber