“Musuh terus berupaya menghancurkan logistik pelabuhan Ukraina dan melemahkan perekonomian dan ketahanan pangan. Pelabuhan di wilayah Odessa menjadi sasaran serangan musuh terus menerus sepanjang malam.” tulis Kuleba melalui telegram.
Menurutnya, gudang perusahaan sipil, kapal dan kapal berbendera Slovakia dan Palau rusak akibat serangan tersebut. “Petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api di lokasi intervensi. Pekerja pelabuhan terus memeriksa kerusakan. Ada pemadaman listrik sebagian,” Kuleb menjelaskan, seraya menambahkan bahwa pemerintah kota sedang berupaya memperbaiki kerusakan tersebut.
Menurut Kuleba, drone tersebut juga menghantam incurable di wilayah Mykolaiv. “Satu kapal berbendera Liberia mengalami kerusakan. Beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina.
Kepala pemerintahan militer wilayah Odessa, Oleh Kiper, mengatakan hal itu tidak hanya Odessa yang diserang, tetapi seluruh distrik Odessa dan distrik Izmajil. Distrik Izmail terletak di tepi Laut Hitam dan di sepanjang sungai Donau. Di distrik inilah Ukraina memiliki pelabuhan penting Danube di Reni di perbatasan dengan Rumania dan Moldova. Menurut Kiper, serangan udara Rusia merusak infrastruktur energi dan pelabuhan. “Kebakaran terjadi, gedung administrasi, peralatan dan mesin rusak,” dia dikutip oleh agensi Unian. Dia menambahkan, belum ada informasi mengenai korban luka atau korban.
Putin berdebat dengan pembajakan
Di wilayah Odessa, Rusia menyerang pelabuhan-pelabuhan penting bagi ekspor Ukraina, energi, dan infrastruktur transportasi. Pukulan ini semakin intensif dalam beberapa minggu terakhir. Ukraina telah melawan invasi besar-besaran Rusia selama hampir empat tahun. Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengancam akan hal itu Dia akan memisahkan Ukraina dari Laut Hitam sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kapal tanker dari armada bayangan Rusia, yang oleh pemimpin Kremlin digambarkan sebagai pembajakan. Penjualan minyak merupakan sumber pendapatan penting bagi Moskow, yang dapat digunakan untuk membiayai perang melawan Ukraina.
Fico menjaga hubungan dengan Moskow
Slovakia memiliki sikap suam-suam kuku dalam mendukung invasi Ukraina. Perdana Menteri negara tersebut, Robert Fico, mengatakan pekan lalu di Brussels bahwa Slovakia menolak untuk membiayai lebih lanjut persenjataan dan peralatan militer lainnya untuk Ukraina.
Pada saat yang sama, Slovakia menolak mendukung pinjaman tanpa bunga untuk Ukraina, yang disetujui oleh Republik Ceko, tetapi menolak untuk ikut serta dalam jaminan tersebut. Meskipun Rusia melakukan invasi ke Ukraina selama hampir empat tahun, Fico tetap menjaga hubungan baik dengan Moskow.
Lihat selengkapnya daring















