Penyelidik Rusia sedang menyelidiki ledakan yang menyebabkan dua jembatan runtuh dan menggagalkan dua kereta di Rusia barat semalam, sebagai ‘tindakan terorisme’. Dalam salah satu insiden, tujuh orang tewas dan lusinan terluka.
Pejabat tidak menyebutkan apa yang menyebabkan ledakan itu. Kedua ledakan terjadi di daerah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Insiden itu datang hanya sehari sebelum pembicaraan Rusia-Ukraina dijadwalkan untuk Senin, 2 Juni.
Jembatan Wilayah Bryansk runtuh
Jembatan pertama, di wilayah Bryansk di perbatasan dengan Ukraina, pingsan di atas kereta penumpang pada hari Sabtu, menyebabkan korban.
“Jembatan itu meledak sementara kereta Klimovo-Moskow melewati 388 penumpang di atas kapal,” Alexander Bogomaz, gubernur di kawasan itu, mengatakan kepada televisi Rusia, menyebutkan A Reuters laporan.
Jembatan wilayah Kursk runtuh
Beberapa jam setelah runtuhnya Jembatan Wilayah Bryansk, para pejabat mengatakan kereta kedua tergelincir ketika jembatan di bawahnya runtuh di wilayah Kursk terdekat, yang juga berbatasan dengan Ukraina.
Dalam runtuhnya kedua, sebuah kereta barang terlempar dari rel ke jalan di bawah ketika ledakan itu runtuh jembatan, Gubernur setempat Alexander Khinshtin mengatakan Minggu. Kecelakaan itu memicu api, tetapi tidak ada korban, katanya.
Foto -foto yang dibagikan oleh lembaga -lembaga pemerintah dari situs di wilayah Bryansk Rusia menunjukkan kereta kereta yang terkoyak dan tersebar di antara potongan beton dari jembatan yang runtuh.
Video existed yang beredar di media sosial, konon direkam dari dalam kendaraan yang secara sempit menghindari mengemudi ke jembatan beberapa saat sebelum memberi jalan.
Konflik Rusia-Ukraina
Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina telah mengalami sering serangan oleh Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 Kedua belah pihak menuduh yang lain menargetkan warga sipil, dan keduanya menolak tuduhan semacam itu.
Meskipun tidak ada komentar langsung dari Ukraina tentang ledakan itu, politisi Rusia berbaris untuk menyalahkan Ukraina, dengan mengatakan itu jelas menyabotase yang ditujukan untuk menggagalkan pembicaraan damai yang dituntut oleh Amerika Serikat, lapor Reuters.
“Ini jelas merupakan pekerjaan Layanan Khusus Ukraina,” Ketua Komite Pertahanan Parlemen Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan kepada Channel Telegram Shot, Reuters dilaporkan.