Rabu, 8 Oktober 2025 – 21: 30 WIB

Jakarta — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengatakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk merebut arus investasi asing yang berkualitas, khususnya di wilayah Asia Tenggara atau di antara negara-negara ASEAN.

Baca juga:

Nego dengan China, Rosan Sebut Danantara Bakal Mereformasi Utang KCIC

Karenanya, Dia pun menekankan pentingnya peran strategis Indonesia dalam lanskap ekonomi Asia Tenggara, mengingat Indonesia memiliki posisi sebagai ‘natural leader’ di kawasan ASEAN tersebut.

“Kalau kita lihat peran dari Indonesia, itu menjadi sangat penting. Karena pada tahun 2030 diprediksi 60 persen dari ekonomi dunia itu berasal dari ASEAN,” kata Rosan di JICC Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025

Baca juga:

Penambahan 12 Persen Saham di Freeport Gratis, Rosan: Implementasinya Masih Difinalisasi

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani

Selain itu, Rosan menyampaikan bahwa ASEAN juga telah diprediksi menyumbang sekitar 60 persen populasi dunia, yakni 4, 5 miliar jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi kawasan mencapai 4, 5 persen per tahun.

Baca juga:

Rosan: Tak Ada Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Tanpa Peningkatan SDM

Di dalam peta itu, Rosan menyampaikan bahwa ASEAN juga akan menjadi poros penting dengan Indonesia sebagai salah satu penopang utamanya.

“ASEAN is the better of Indonesia. Karena 40 persen ekonomi ASEAN dari Indonesia. 36 persen populasi ASEAN yang dimana dari 650 juta, 285 jutanya ada di Indonesia. Dari luas tanah, 40 persen luas tanah ASEAN juga dari Indonesia,” ujar Rosan.

Meski memiliki keunggulan strategis, namun Rosan mengakui Indonesia tidak bisa mengandalkan posisi geografis semata.

Menurutnya, Indonesia harus bersaing ketat dengan negara-negara tetangga di ASEAN, dalam merebut investasi asing langsung atau foreign direct financial investment (FDI) yang berkualitas tinggi dan mampu membuka lapangan kerja secara luas.

“Kita berteman, tapi pada saat yang sama kita harus bersaing. Kita harus pintar, makanya kita harus terus melakukan reformasi kebijakan,” ujarnya.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani

Rosan: RI Butuh Investasi Rp 13 032 Triliun Biar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029

Rosan berpendapat, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2029, Indonesia perlu menyerap investasi hingga Rp 13 032 triliun dalam lima tahun ke depan.

img_title

VIVA.co.id

8 Oktober 2025

Tautan Sumber