Sabtu, 19 Juli 2025 – 00: 36 WIB

Viva — Meskipun Korea Selatan dikenal luas akan drama romantis dan film-filmnya yang menyentuh hati, industri filmnya juga unggul di ranah lain: sinema 18 +. Film-film ini jauh melampaui sensasi, menggunakan erotisme sebagai alat naratif untuk mengeksplorasi kekuatan, trauma, identitas, dan hasrat yang terpendam.

Baca juga:

Jangan Salah Kaprah, Ini Arti Garis Merah di Drakor S-Line yang Lagi Viral

Sering kali intens secara emosional dan memukau secara visual, film-film ini bukan film dewasa biasa, melainkan menantang penonton untuk menghadapi batasan moral mereka sendiri.

Berikut adalah lima pilihan pertama dalam daftar 10 Movie Korea 18 + Terbaik Abad ke- 21, seperti dilansir dari KBIZoom.

Baca juga:

5 Fakta Menarik Drakor S-Line, Arin Dapat Tantangan Apa dari Sutradara?

Disutradarai oleh sineas visioner Park Chan-wook, The Handmaiden bukan sekadar film erotis, melainkan mahakarya sinematik. Terinspirasi oleh unique Fingersmith karya Sarah Waters, kisahnya berlatar period Korea di bawah pendudukan Jepang.

Baca juga:

Drama Korea Paling Eksplisit Tidak Disukai di Tahun 2025, When Destiny Chatter Termasuk!

Di balik visual yang mewah, tersirat kisah cinta lesbian terlarang antara seorang wanita bangsawan dan dayangnya, yang berawal dari tipu daya dan berakhir dengan pembebasan. Adegan-adegan eksplisitnya jauh dari kata berlebihan; adegan-adegan tersebut menjadi momen kebenaran di mana topeng-topeng terbongkar dan kemanusiaan yang murni muncul.

Bunga beku (2008

Drama sejarah ini mendobrak tabu dengan penggambaran intens cinta homoseksual dan intrik politik. Berlatar Dinasti Goryeo, An Icy Blossom mengisahkan seorang raja, ratunya, dan kekasihnya, sang komandan pengawal kerajaan. Ketika raja memerintahkan kekasihnya untuk menghamili ratu demi kepentingan dinasti, ketiganya terjerumus ke dalam pusaran nafsu, pengkhianatan, dan tragedi.

Adegan-adegan erotisnya berani namun penuh makna, menyoroti bagaimana cinta, ketika dijalin dengan kekuasaan, dapat menjadi destruktif.

Berlatar belakang lingkungan militer yang ketat di masa perang, Obsessed mengisahkan seorang perwira tinggi yang memulai hubungan terlarang dengan istri bawahannya. Terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dan menderita PTSD, ia menemukan penghiburan dalam pelukan orang lain.

Momen-momen sensuous dalam film ini dibumbui dengan kesuraman, menggambarkan bukan hanya keintiman fisik tetapi juga kehancuran emosional para karakternya. Film ini merupakan studi tentang bagaimana cinta, ketika ditekan oleh tugas dan norma sosial, dapat bermutasi menjadi obsesi.

Awalnya kurang dihargai, Secret Love adalah permata tersembunyi yang dengan cerdik memanipulasi identitas dan hasrat. Seorang perempuan muda menghadapi gejolak emosi ketika saudara kembar identik suaminya yang koma memasuki hidupnya.

Ketika ketertarikan memudar dengan kewajiban, dan cinta bercampur dengan rasa bersalah, penonton dipaksa untuk merenungkan: apa yang mendefinisikan cinta, penampilan, kenangan, atau sesuatu yang lebih dalam? Beberapa adegan seks terasa menghantui alih-alih provokatif, menekankan kebingungan alih-alih kenyamanan.

Scarlet Virtue (2014

Ketika seorang profesor mengakhiri perselingkuhannya dengan seorang wanita yang lebih muda untuk kembali ke keluarganya, ia yakin semuanya sudah berakhir. Bertahun-tahun kemudian, wanita itu kembali bukan untuk berdamai, melainkan untuk balas dendam.
Saat gadis yang dulunya naif itu berubah menjadi femme fatale, seksualitas menjadi senjatanya. Scarlet Virtue adalah kisah balas dendam modern-day di mana cinta, rasa bersalah, dan dendam terjalin dalam tarian maut.

Halaman Selanjutnya

Drama sejarah ini mendobrak tabu dengan penggambaran intens cinta homoseksual dan intrik politik. Berlatar Dinasti Goryeo, A Frozen Blossom mengisahkan seorang raja, ratunya, dan kekasihnya, sang komandan pengawal kerajaan. Ketika raja memerintahkan kekasihnya untuk menghamili ratu demi kepentingan dinasti, ketiganya terjerumus ke dalam pusaran nafsu, pengkhianatan, dan tragedi.

Tautan sumber