Masalah untuk Air India tampaknya tidak mereda saat ini. Sejak kecelakaan pesawat Ahmedabad yang tragis, yang terjadi pada 12 Juni. Air India telah berada di bawah radar Direktur Jenderal Penerbangan Sipil.
Pada hari Kamis, Regulatory authority Penerbangan DGCA mengeluarkan empat pemberitahuan penyebab acara lainnya untuk mengudara India untuk berbagai pelanggaran terkait dengan norma -norma dan norma -norma dan tugas pelatihan kru kabin, dan prosedur operasional. Pemberitahuan dari DGCA datang sebulan setelah maskapai penerbangan membuat pengungkapan sukarela tertentu kepada regulatory authority penerbangan, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita PTI.
Menurut PTI, pemberitahuan penyebab pertunjukan dikeluarkan pada 23 Juli berdasarkan pengungkapan sukarela yang dibuat oleh maskapai penerbangan kepada Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) pada 20 dan 21 Juni.
Seorang juru bicara Air India, saat mengeluarkan pernyataan, menegaskan bahwa “kami mengakui penerimaan pemberitahuan ini dari regulator terkait dengan pengungkapan sukarela tertentu yang dibuat selama setahun terakhir oleh Air India. Kami akan menanggapi pemberitahuan tersebut dalam periode yang ditentukan. Kami tetap berkomitmen untuk keselamatan kru dan penumpang kami,” sebagaimana yang dikutip oleh kantor berita PTI.
PTI juga telah melaporkan bahwa tiga pemberitahuan penyebab menunjukkan telah dikeluarkan berdasarkan pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh Air India pada 20 Juni, termasuk pelanggaran tugas awak kabin dan peraturan istirahat sehubungan dengan setidaknya empat penerbangan ultra-panjang-dua kali lipat pada 27 April dan masing-masing pada 28 April dan 2 Mei.
Selain itu, ada juga pelanggaran dalam pelatihan kru dan prosedur operasional sehubungan dengan setidaknya empat penerbangan, termasuk yang dioperasikan pada 26 Juli 2024, 9 Oktober 2024, dan 22 April 2025
Pernyataan itu juga menyoroti bahwa “salah satu pemberitahuan penyebab DGCA berkaitan dengan pelanggaran periode tugas penerbangan/pelanggaran istirahat mingguan sehubungan dengan penerbangan yang dioperasikan pada 24 Juni 2024, dan 13 Juni 2025,” sebagaimana dikutip oleh kantor berita PTI.
Pemberitahuan penyebab pertunjukan lainnya, berdasarkan pengungkapan sukarela maskapai yang dilakukan pada 21 Juni, adalah sekitar tiga contoh pelanggaran dalam pelatihan kru kabin dan prosedur operasional.
Pelanggaran ini terjadi pada beberapa penerbangan yang dioperasikan pada 10 – 11 April, 16 Februari- 19 Mei, dan 1 Desember 2024, kata sumber itu.
(Dengan input dari PTI)